Di sisi lain, bedak dari Johnson & Johnson menolak mengandung komposisi berbahaya.
"Johnson & Johnson tetap yakin bahwa produknya tidak mengandung asbes dan tidak menyebabkan kanker ovarium dan berniat untuk mengejar semua solusi banding yang tersedia," terang pihak dari perusahaan farmasi tersebut.
Pengacara para korban telah mengklaim bahwa bedak ini telah terkontaminasi asbes sejak tahun 1970 dan tidak memberikan peringatan pada risiko kesehatan konsumen.
(Baca juga: Lempar Surat dalam Botol ke Laut, 2 Tahun Kemudian Muncul Jawaban Tak Terduga)
"Ada kekhawatiran selama beberapa tahun bahwa menggunakan bedak talek di daerah genital dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Namun, sejauh ini belum dibuktikan oleh penelitian," terang sumber dari Yayasan Kanker Ovarium Inggris, Ovacome.
Bagaimana tanggapan Sahabat NOVA, untuk kasus mengerikan ini? (*)
Source | : | cosmopolitan.com |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR