NOVA.id - Mungkin hampir sebagian besar dari Sahabat NOVA berpikir menikah adalaha sesuatu yang menyenangkan.
Namu, jangan berpuas diri dulu setelah saling berikrar janji dengan pasangan, pasalnya berbagai lika-liku kehidupan akan terasa pasca menikah.
Nah, apakah Sahabat NOVA telah berpikir bahwa tahu semuanya?
Jangan buru-buru merasa yakin.
Jangan biarkan kesalahan-kesalahan yang umum terjadi dalam rumah tangga ini merusak impian berumah tangga yang indah.
Berikut ini adalah 7 kesalahan yang sering terjadi saat menjalin hubungan rumah tangga.
(Baca juga: Komentar dari Warganet Ini Mendapat Nyinyiran Pedas dari Rossa)
1. Jangan pernah berutang
Memang kedengarannya kurang "romantis", membahas masalah uang sebelum perkawinan tejadi.
Namun kenyataannya, pada tahun-tahun pertama perkawinan akan banyak keperluan yang kita butuhkan.
Salah satu contoh, membeli rumah. Uang adalah masalah penting dalam rumah tangga.
Jadi, bicarakanlah masalah yang peka ini sedini mungkin.
Tiga alasan mengapa hal ini perlu:
1. Masalah keuangan yang tidak terselesaikan dapat menimbulkan duri dalam rumah tangga.
2. Utang yang menumpuk.
3. Kita tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah utang-piutang kita.
(Baca juga: Sambut Asian Games 2018, Raffi Ahmad Ikut Lakukan Senam Duls Challenge)
Yang harus dilakukan:
- Selesaikan masalah utang pesta perkawinan kita secepatnya.
Kalau tidak, ini akan merupakan awal dari utang berikutnya.
- Demi kebaikan berdua, perlu adanya keterbukaan mengenai masing-masing utang yang dimiliki.
Ingat, kita akan segera menikah!
- Buat rencana keuangan yang matang untuk masa depan kita berdua.
(Baca juga: Makan 5 Kali Sehari Gordon Ramsay Berhasil Turunkan Berat 22 Kg, Apa Rahasianya?)
2. Sahabat NOVA melupakan teman-teman.
Tiga alasan mengapa kita tidak mempedulikan mereka:
1. Kita memiliki pasangan - seseorang yang selalu ada pada saat kita memerlukan seseorang.
2. Tidak seorang pun di antara teman-teman kita yang mengerti masalah perkawinan.
3. Mengisi waktu dengan pasangan lebih mudah dibanding dengan teman-teman.
Yang harus dilakukan:
- Jelaskan pada teman-teman kita sedini mungkin bahwa mereka adalah bagian dari kehidupan kita.
Undang teman ke rumah atau jalan-jalan dengan mereka (tidak selalu harus dengan pasangan kita), sempatkan waktu untuk bersosialisasi walaupun jadwal Anda padat.
(Baca juga: Bikin Sajian Sarapan Berbeda, yuk! Ini Resep Oseng Tahu Telur Asin)
3. Jarang melakukan hubungan intim.
Seks merupakan salah satu dasar untuk terciptanya perkawinan yang bahagia.
Tiga alasan mengapa kita tidak melakukannya:
1. Terlalu sibuk.
2. Kita merasa tidak percaya diri
3. Kita merasa tidak perlu.
(Baca juga: Duh, Mimpi Berselingkuh dengan Pria Lain? Ini Arti Menurut Psikologi)
Yang harus dilakukan:
- Lakukan hubungan intim, walau kita sedang tidak ingin.
Bila dibiasakan, kita akan terbiasa dan menikmatinya.
Jadwalkan kapan kita berdua akan berintim-intim.
- Berbicaralah mengenai masalah seks yang kita rasakan.
Atasi masalahnya sekarang juga dan bicarakan dalam suasana yang nyaman.
- Ciptakan suasana romantis. Coba untuk lebih seksi dan menggoda (kirim e-mail di siang hari dengan kata-kata yang romantis)
(Baca juga: Benarkah Gemini dan 3 Zodiak Ini Menyesal Setelah Buru-Buru Menikah?)
4. Tidak merawat diri
Karena merasa sudah mendapatkan si dia, kita merasa tidak perlu menjaga penampilan.
Tiga alasan mengapa hal ini terjadi:
1. Kita tidak termotivasi.
2. KIta sibuk dengan segala urusan rumah tangga seperti memasak dan beres-beres rumah.
3. Saking sibuknya, kita tidak sempat memperhatikan apa yang kita makan atau kita merasa tidak perlu berolahraga.
(Baca juga: Awas Jangan Asal Pilih Program Diet, Lakukan Ini Dulu Baru Diet!)
Yang harus dilakukan:
- Buat jadwal untuk berolahraga. Kalau bisa, bersama-sama.
Dan tahukah kita, kegiatan apa yang membakar kalori terbanyak? Seks!
- Mungkin kita perlu membeli baju yang agak seksi sehingga memotivasi kita untuk menjaga penampilan.
- Saling mendukung dan memotivasi.
Puji pasangan bila mereka sudah berusaha. Jangan mengritik.
(Baca juga: Paling Gaul dan Nyentrik, Ini Inspirasi Model Anting-Anting Hoop)
5. Tidak peduli pada mertua
Hasil penelitian membuktikan, banyak pasangan mempunyai masalah dengan mertuanya.
Percayalah, hal ini akan bertambah parah dengan kehadiran bayi atau masalah-masalah lain yang dapat timbul dalam rumah tangga.
Tiga alasan mengapa hubungan tersebut harus diperbaiki:
1. Ini merupakan masa transisi bagi orang tua untuk melepas anak mereka hidup berumah tangga.
2. Hal ini juga merupakan masa transisi bagi kita.
Mungkin orang tua kita sedih, jadi sebaiknya jangan perburuk keadaan.
3. Memang tidak mudah tapi kita harus menyadari, kita tidak hanya hidup berdua dengan pasangan, tapi kita harus bisa bertoleransi.
(Baca juga: Ingin Terlihat Feminim dan Playful? Yuk, Cobain dengan Riasan Ini!)
Yang harus dilakukan:
- Buat batasan yang jelas (misalnya jadwalkan hari libur) untuk menghindari kemungkinan buruk (misalnya, mengapa kita tidak bisa hadir pada acara HUT mertua)
- Hindari membicarakan kejelekan masing-masing keluarga.
Walaupun pasangan kita mengeluh mengenai keluarganya, tidak perlu memberi komentar yang tidak baik. Jadilah pendengar yang baik.
- Dukung perasaan pasangan kita.
(Baca juga: Wah, Harga Sandal Jepit Nagita Slavina Bisa Dapat Satu Gram Emas!
6. Bertengkar dengan cara yang tidak adil.
Perselisihan susah dihindari.
Selesaikan dengan cara yang baik dan usahakan sebelum tidur masalah sudah bisa diatasi.
Tiga alasan mengapa hal ini bisa terjadi:
1. Pasangan mempercayakan kartu kreditnya pada kita dan pada waktu bertengkar, kita belanja sesukanya dengan mengguinakan kartu kredit tersebut.
2. Kita gampang meledak dan karena tahu bagaimana cara menenangkan pasangan kita dan kita memakai cara ini.
3. Kita tidak terlalu khawatir membuat dia marah karena berpikir, toh, masih ada hari esok untuk memperbaiki.
(Baca juga: Viral Video Perempuan Ubah Wajah Total, Bagaimana Prosesnya?)
Yang harus dilakukan:
- Diskusi. Tapi dengan menyadari dan memilah masalah mana yang harus dibahas dan yang mana yang tidak perlu, tanpa rasa dendam.
- Bila Sahabat NOVA betul-betul sedang naik pitam, sebaiknya pergi walaupun hanya untuk sebentar.
Perlu untuk menenangkan diri kita.
Bila sedang marah, biasanya kita mengucapkan kata-kata yang kita sesali sesudah mengucapkannya.
- Harus berusaha memperbaiki. Minta maaf dan nikmati hubungan intim berduaan.
(Baca juga: Ulang Tahun ke 21 Tahun, Kylie Jenner Merilis Koleksi Kosmetik Terbaru!)
7. Merasa terobsesi dengan langkah berikutnya: bayi.
Pengantin baru merasa keberadaan sang bayi akan membuat gerakan mereka terbatas sehingga tidak dapat menikmati hidup.
Tiga alasan mengapa hal ini terjadi:
1. Orang-orang di sekeliling kita (teman-teman, tetangga, sepupu) sudah hamil.
2. Membayangkan bayi menangis tengah malam karena haus atau karena mengompol.
3. KIta sudah mengencangkan ikat pinggang, membeli rumah.
Berarti sekarang kita harus menyusun kembali anggaran belanja kita.
(Baca juga: Keluar dari Rumah Sakit, Demi Lovato Pergi dengan Pesawat Pribadi, Untuk Apa?)
Yang harus dilakukan:
- Pusatkan perhatian pada hubungan kita berdua.
Nikmati ke-berdua-an itu.
Nikmati saat-saat di mana kita belum perlu bangun jam 04.00 untuk mengganti popok atau menyusui.
- Bangun fondasi.
Pikirkan kapan waktu yang tepat dan segera buat rencana.
Bila waktunya sudah terbayang di dalam pikiran kita, walaupun masih lama, mungkin Anda tidak akan terlalu terobsesi.(*)
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR