NOVA.id - Karena secara biologis dan psikologis perempuan berbeda dengan lelaki, maka berbeda pula keduanya mengartikan “merdeka”?
Mungkin saja. Soal memperlakukan tubuh, misalnya.
Kaum lelaki, sejak dulu merasa lebih bebas memperlakukan tubuhnya sendiri.
Namun, perempuan tentu begitu banyak batasan yang perlu ditaatinya.
Tapi, hanya karena itu maka perempuan bisa mengatakan “belum merdeka” ketimbang kaum lelaki?
(Baca juga: Selain Nia Ramadhani, Annisa Pohan dan Suami Naik Haji, Tapi Langgar Aturan Kerajaan Arab Saudi?)
Jelas tidaklah. Toh jika pun soal tubuh itu dianggap sebagai kekurangan, bisa jadi lebih banyak kelebihan yang dimiliki perempuan sebagai penggantinya.
Namun, seperti juga lelaki, agar meraih “kemerdekaan” yang sesungguhnya, perempuan perlu melakukan perubahan, untuk memerdekakan diri sendiri.
Lantas, bagaimana caranya agar para perempuan merasa sudah "merdeka"?
Berikut ini ada 3 tips yang bisa Sahabat NOVA jadikan bahan refleksi dari seorang psikolog, Diah Arum Witasari.
(Baca juga: Waduh, Ternyata Kopi Bisa)
1. Berani Mandiri
“Jika boleh, saya akan mengartikan merdeka dengan kata mandiri. Agar kita merasa mandiri, tentunya kita haruslah menjadi pribadi yang yakin atau percaya terhadap kemampuan diri sendiri,” ujar psikolog Diah Arum Witasari dari Sekawan Adamar Swanandha.
Setelah yakin dan percaya terhadap diri sendiri, kita bisa masuk ke dalam tahap berdamai dengan diri sendiri.
Cara berdamai dengan diri sendiri yang paling gampang adalah, berani mengakui kekurangan yang ada di dalam diri kita.
Hal ini sungguh penting.
(Baca juga: Peringati Detik Proklamasi, Kahiyang Ayu Berkebaya Curi Perhatian!)
Karena, jika kita belum bisa mengakui kekurangan diri kita sendiri, kita akan terus-menerus tertahan oleh perasaan bahwa kita tidak bisa dan kita tidak berani.
Yang perlu kita lakukan adalah, segera katakan pada diri kita sendiri bahwa,
“Iya, aku memang kurang mampu untuk melakukan suatu hal. Untuk itu, aku akan
mencoba untuk mengembangkan kemampuanku untuk menutup kekuranganku.”
(Baca juga: Pernah Mengalami Tidak Merdeka, Ini Makna Merdeka ala Gracia Indri)
2. Berani Berbuat dan Bertanggung Jawab
Setelah berdamai dengan diri sendiri, katakan kepada diri kita
bahwa,
“Saya berani melakukan hal yang saya inginkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki!”
Tapi, jangan lantas melakukan suatu hal tanpa memikirkan dampaknya sama sekali.
Misal, saat memutuskan untuk keluar dari pekerjaan karena berbagai macam alasan toh tetap ada satu risiko utama yang harus diterima: kita bisa tidak mandiri dalam hal keuangan.
Padahal salah satu ciri perempuan merdeka adalah mandiri memenuhi kebutuhan materinya.
“Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bersedia dengan sepenuh hati menanggung segala konsekuensi atas apa pun pilihan yang telah diambil. Agar kita bisa menjadi merdeka, ya, tentunya kita perlu bijak dan matang dalam membuat pilihan,” pesan Wita.
(Baca juga: Bak Istana, Intip Hotel Menginap Nia Ramadhani di Jeddah Yuk!)
3. Berani Bilang Tidak
Dalam kehidupan, kita tidak mungkin tidak berhubungan dengan orang lain.
Demi menjaga hubungan baik, perempuan sering diposisikan harus pintar menyenangkan orang lain.
Karenanya, tak usah heran jika pekerjaan yang berhubungan dengan “customer service/relation” lebih banyak dilakoni oleh perempuan.
Hal ini, sesungguhnya kelebihan yang dipunyai perempuan dibanding lelaki.
Namun, jika ingin tetap merdeka di kondisi ini, perhatikan: benar adanya untuk menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.
(Baca juga: Biasa Makeup Natural, Titi Kamal Dibikin Menor Tasya Farasya, Cocok?)
Akan tetapi, jika sudah merugikan diri sendiri itu bukanlah hal yang benar.
“Seseorang akan berani bilang tidak apabila dia cukup memiliki kepercayaan diri dan bertanggung jawab terhadap semua konsekuensi yang bakal terjadi atas perkataan tidak yang disampaikan,” jelas Wita.
Nah, jika tiga hal ini bisa kita lakukan, jangan-jangan kita justru lebih “merdeka” ketimbang lelaki.
Nah, penjelasan lebih lengkapnya, Sahabat NOVA bisa dapatkan di Tabloid NOVA edisi khusus terbaru 1590!(*)
(Melissa Tuanakotta/Aaleyah Bhaskoro)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR