NOVA.id - Kata mereka inilah, “Grand Canyon-nya Yogya”.
Kata yang lain “Ini gara-gara Afgan”.
Tapi kita tak perlu berkata-kata kalau belum pernah ke sana.
Tempat wisata sering tak lahir begitu saja.
Salah satunya, gara-gara ada patung yang dikirim ke Eropa rusak kena air.
(Baca juga: Ternyata, Kate Middleton Punya Bekas Luka di Kepala, Kenapa ya?)
Ya, begitulah antara lain kisah yang melatari Tebing Breksi hingga jadi salah satu lokasi wisata paling diburu saat ini di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Groyokan, Desa sambirejo, Sleman, Jawa Tengah.
Muhammad Taufiq, dari Lowo Ijo, pengelola wisata Tebing Breksi bercerita, pada tahun 2004, ada tragedi.
Patung yang dibuat dari tambang batu breksi ini dikirim ke Eropa dan rusak.
Patung yang harusnya ditaruh di dalam ruangan itu kena air dan pecah.
(Baca juga: Menangis, Sammy Simorangkir Puji Bayinya Penuh Penghayatan, Gemas!)
“Sejak saat itu, penambangan menurun. Pada tahun 2014, aktivitas penambangan ditutup total oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DIY,” ungkapnya.
Tebing Breksi adalah gundukan batu besar.
Breksi (atau breksia) sendiri adalah batuan yang terdiri atas bagian-bagian bersudut dan memekat jadi satu.
Pada tahun 1980-an, masyarakat sekitar memanfaatkan gundukan itu sebagai salah satu sumber mata pencaharian.
(Baca juga: Seperti Mimpi, Putri Charlotte Miliki Barang Seharga 15 Miliar!)
Mereka menambang gundukan batu itu, kemudian dikirim ke Muntilan dan Bantul sebagai bahan pembuatan patung.
“Kebutuhan pada batu ini meningkat pada tahun 1990-an. Batu ini bukan hanya digunakan sebagai bahan membuat patung, tetapi bisa digunakan untuk sumur dan lantai kandang ternak,“ jelas Taufik menunjuk guratan bekas pahatan penambangan yang begitu terlihat artistik.
Ketika penambangan ditutup, warga setempat protes kepada Pemprov DIY.
Pasalnya, 90 persen warga setempat menumpukan penghidupannya pada tambang batu berwarna putih ini.
(Baca juga: Ironis! Tim Lawan Berikan Respect, Warganet Malah Bully Anthony Ginting)
“Protes kita didengar pemerintah provinsi. Kemudian kita bersamasama mengembangkan wisata ini,” jelas Taufik.
Namun nama Tebing Breksi baru menjulang sekitar 2016, saat Afgan menggunakan lokasi itu sebagai latar video klipnya.
Disusul banjir unggahan foto selfie para pengunjung di medsos, tentunya.
Jika baru sampai ke sana, mampir dululah ke sisi timur embung.
(Baca juga: Masih Belum Fasih Pakai Highlighter? Ini Dia 4 Trik Mudahnya)
Terlihat sebuah panggung indoor bernama Tlatar Seneng.
Panggung berbentuk lingkaran berdiameter 15 meter itu meniru model Colosseum di Roma, Italia.
Mulai Dewa Budjana, Judika dan Andy ‘Riff’ pernah merasakan sensasi pentas di panggung terbuka ini.
Untuk menuju lokasi utama Tebing Breksi, pengunjung bisa melewati jembatan bambu kecil.
(Baca juga: Dulu Artis Cilik, Kini Mantan Kevin Aprilio Ini Jadi Mama Muda Cantik!)
Lantas naik melalui puluhan anak tangga.
Jangan buru-buru langsung naik menuju tebing berukuran sekitar 30 meter, karena di sisi selatan tangga ada pahatan tokoh pewayangan, Hanoman dan Arjuna.
Nah, spot ini jadi idola para pemburu foto selfie.
Dari spot ini, kita bisa bergeser sedikit ke selatan menuju sebuah bongkahan menjulang
tinggi.
Tentu, dilengkapi anak tangga menuju atas.
(Baca juga: Bikin Pangling, Ivan Gunawan Pamer Foto Lawasnya, Kurus Banget?)
Sempatkanlah untuk berfoto di sini.
Pahatan naga jumbo bisa menjadi latar untuk berfoto yang menarik.
Setelah spot bongkahan yang menjulang tinggi, cobalah naik menuju breksi yang berukuran jumbo.
Tak usah buru-buru menuju ke atas, karena anak tangga ini bisa juga untuk berswafoto lagi.
(Baca juga: Richard Kyle Dibilang Kayak Suami, Ini 3 Potretnya dengan Jedar dan El!)
Ruas anak tangga dengan kanan kiri Tebing Breksi penuh dengan bekas pahatan, terlihat sungguh cantik.
Memang menguras keringat menaiki puluhan anak tangga, tetapi saat sampai di atas rasa itu akan terbayarkan.
Semilir angin dengan latar dua gunung, Merapi dan Merbabu, sungguh menyegarkan jiwa.
Dari atas Tebing Breksi, kota Yogyakarta di kejauhan seolah melambaikan tangan.
(Baca juga: OOTD, Busana Muslim Nia Ramadhani Jadi Sorotan Lagi, Cetar Banget!)
Candi Prambanan juga terlihat mengerling.
Sesekali pesawat dari dan ke Bandara Adi Soetjipto menyapa.
Tebing Breksi terus berbenah agar jadi tempat wisata favorit.
“Selain menambah dua pahatan motif naga dan wayang, kita juga menyediakan fasilitas motor ATV dan mobil jip untuk menjelajahi Tebing Breksi tanpa harus jalan kaki. Treknya sudah disiapkan,” ungkap Taufik.
(Baca juga: Tahun Lalu Dapat Mobil Mewah, Sekarang Kado Apa yang Diminta Dul Jaelani?)
Mobil jip digunakan untuk menjelajahi objek wisata di sekitaran area Tebing Breksi, seperti Candi Ijo, Embung Pandansari, Candi Barong, Gunung Pegat, Watu Tepak dan Batu Papal.
“Tarifnya mulai Rp200.000 hingga Rp350.000, panjang rutenya sesuai dengan tinggi rendahnya tarif,” tambah Taufik.
Ke depannya, Tebing Breksi masih akan ditambah dengan wahana wisata.
Pengelola sedang mengembangkan embung, menyiapkan area bumi perkemahan, dan panggung pertunjukan.
(Baca juga: Selain Beli Action Figure, Zumi Zola Gunakan Uang Gratifikasi untuk 3 Hal Ini)
“Pengelolaan destinasi ini 99 persen dilakukan warga setempat. Mulai parkir hingga food court dilakukan warga sekitar. Kita ingin ada pemberdayaan warga,” jelas Taufik.
Seiring waktu, bongkahan batu besar Tebing Breksi ini kian mendapat tempat para pelancong.
“Biasanya saat Senin- Jumat, jumlah pengunjungnya sekitar 700-800 orang. Sabtu-Minggu, pengunjung membludak mulai 1.200-1.500. Peningkatan sangat terlihat ketika liburan panjang. Seperti saat libur Natal dan Tahun Baru kemarin, jumlah pengunjung per harinya bisa mencapi 5.000-6.000,” urai Taufik.
(Baca juga: Darius Sinathrya Prediksi Skor Tim U23 Indonesia vs UAE, Menang Tipis!)
Oh iya, Tebing Breksi belum lama ini meraih Anugerah Pesona Indonesia sebagai Destinasi Wisata Terpopuler 2017 dari Kementerian Pariwisata Indonesia.
Masa, sudah 2018 Sahabat NOVA belum juga ke sana?(*)
(Fajar Sodiq)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR