NOVA.id – Semangat untuk terus berinovasi dibutuhkan, apalagi di era pasar bebas seperti sekarang ini.
Sejalan dengan visinya, PT Kino Indonesia Tbk, kembali menggelar Kino Youth Innovator 2018.
Kompetisi tahunan ini bertujuan untuk memotivasi kaum muda agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas.
Baca Juga : Begini Wajah Kate Middleton dan Meghan Markle Ketika Umur 60 Tahun, Mana yang Lebih Cantik?
“Semangat inovasi ini berhasil membuat Kino menjadi perusahaan lokal yang dikenal di Indonesia, bahkan berhasil merambah ke dunia internasional. Oleh karenanya, untuk menularkan semangat inovasi ini, diadakanlah Kino Youth Innovator Award (KYIA),” tutur Budi Santoso, Product Innovation Director PT Kino Indonesia, Tbk.
Di tahun ketiga ini, KYIA 2018 berhasil mengumpulkan lebih dari 300 proposal dari 39 universitas.
“Semuanya out of the box dan secara lugas mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia, sesuai dengan tema tahun ini yaitu Empower Life Through Nature,” cerita Budi.
Baca Juga : Belum Move On dari Asian Games, Menpora Unggah Foto Cabang Olahraga Baru
Dari proposal yang terkumpul, terpilihlan 10 finalis dari 9 universitas yang masuk ke dalam babak final.
Di antaranya, perwakilan dari Insititut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara, Universitas Gajah Mada, Universitas makassar, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas Brawijaya.
Kesepuluh finalis ini mengikuti tahapan final defense challenge yang diadakan pada 28-30 Agustus 2018.
Baca Juga : Tak Perlu Cemas, Ini yang Bisa Kita Lakukan Saat Kurs Rupiah Melemah
Di tahap ini, finalis harus mempresentasikan dan mempertahankan ide inovasinya di hadapan para juri, yaitu Dr. Pepey Riawati Kurnia, MM.,coordinator of Product Development Management Association serta perwakilan Research and Development serta Product Innovation PT Kino Indonesia Tbk, yaitu Setiawan Wijaya, M.Eng dan Lulu Kumala Dewi ST., MM.
Adapun pada tahapan ini, penilaian juri terdiri dari beberapa aspek.
Pertama, originality dengan bobot 20%, di mana inovasi yang disampaikan belum ada di pasar atau memiliki diferensiasi yang tinggi dengan produk sejenis di pasaran.
Baca Juga : Benarkah Karakter Ini Dimiliki Perempuan yang Lahir di Bulan September?
Kedua effectiveness dan problem solving dengan bobot 35%, yaitu bagaimana inovasi dapat memberikan manfaat serta efektif menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat secara luas.
Kemudian feasibility dan sustainability dengan bobot 30%, adalah bagaimana produk inovasi dapat bertahan dan berkesinambungan, serta Presentation values dengan bobot 15% adalah bagaimana peserta menyampaikan idenya dengan menarik.
“Effectiveness dan problem solving mendapat porsi yang lebih besar, karena di situlah makna inovasi. Inovasi bukanlah hanya sekedar menciptakan hal- hal baru, namun juga bagaimana ia menjawab kebutuhan pasar. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, akan berhasil, namun yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar akan dilupakan,” jelas Budi.
Baca Juga : Selamat! Ini Dia Finalis Pertama yang Pakai Hijab di Miss England 2018
Setelah itu, ditetapkan 3 pemenang utama dan 2 pemenang harapan.
Juara pertama dari Insititut Teknologi Bandung yang diwakiliki Hibar Syahrul Gabur, juara kedua dari Universitas Indonesia yang diwakili Kenny Anderson dan Joey Irvine Julianto, dan juara ketiga dari Institut Pertanian Bogor yang diwakili Fatimah Azzahra dan Ayu Luthfiani Syifa.
Kemudian, juara harapan 1 dari Universitas Kristen Satya Wacana yang diwakili Yoga Andika Putra dan I Gede Kesha Aditya.
Serta, juara harapan 2 dari Universitas Gajah Mada yang diwakili Abdurrahman Wachid Shaffar dan Aya Shofia.
Baca Juga : Beda dari Biasanya, Ini Sajian Lezat Sate Ayam ala Restoran Jepang
“Kompetisinya tidak mudah, namun saya yakin bahwa inovasi produk yang saya ciptakan ini memiliki manfaat yang cukup besar di dunia kesehatan, terutama bagi para wanita. Oleh karenanya, saya berharap ke depannya PT Kino Indonesia dapat mewujudkan produk ini,” ucap Hibar Syahrul Gafur, pemenang pertama KYIA 2018.
Secara khusus, pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah Kino Youth Innovator 2018 ini disaksikan serta dihadiri oleh Bp. Dino Pati Djalal, Chairman of the Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global (IDN- Global) yang telah mendukung KYIA 2018 sejak roadshow sosialisasi ke universitas.
“Salut bagi PT. Kino Indonesia, Tbk yang telah menginisiasi, ini contoh perusahaan yang bukan hanya berbisnis, namun juga peduli untuk menumbuhkan semangat inovasi bagi penerus bangsa. Semoga pemenang KYIA 2018 ini bukan hanya menjadi pendekar dalam kompetisi saja, namun bisa menjadi agen perubahan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” ucap Dino Pati Djalal.
Baca Juga : Suka Pakai Warna Baju Apa? Ternyata Bisa Ungkap Kepribadian Kita, loh!
Melalui kompetisi ini, Kino kembali mengajak kaum muda untuk mengedepankan sumber daya Indonesia untuk memenangkan kompetisi pasar.
Kino Youth Innovator Award (KYIA) merupakan kompetisi ide- ide terbaru dari generasi muda.
Bertujuan untuk memotivasi generasi muda agar berani berinovasi, menemukan sesuatu yang baru yang bermanfaat bagi masyarakat, kompetisi ini diadakan sebagai kompetisi tahunan yang diikuti oleh mahasiswa berbagai univeritas di Indonesia. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR