4. Ajarkan mengendalikan emosi
Setelah anak terbiasa mengenali dan mengekspresikan emosinya secara verbal, anak akan lebih mudah diarahkan untuk mengendalikan atau meredakan emosinya.
Misalnya, anak bisa disuruh minum, tarik napas panjang, relaksasi dan cuci muka untuk meredakan amarahnya.
Seiring berjalannya waktu anak akan menemukan caranya sendiri untuk meredakan emosi negatifnya.
Setelah reda, ajak anak untuk membicarakan dengan tenang masalah yang membuat mereka marah.
Baca Juga : Pasangan Atlet Voli Ini Pelukan di Penutupan Asian Games 2018, Fotonya Ada yang Janggal?
5. Butuh waktu lebih lama
Jika anak kita berkebutuhan khusus, tetap ajarkan emosi kepada mereka.
Cara mengajarkannya sama saja, hanya memang butuh waktu yang lebih lama dan pengulangan yang lebih banyak.
Sebagian besar anak berkebutuhan khusus lebih mudah mengutarakan emosi lewat bantuan visual seperti gambar, emotikon, atau communication picture.
“Misalnya, untuk anak yang sulit utarakan emosinya secara verbal bisa dibantu dengan menunjukkan kartu ekspresi wajah yang sesuai dengan apa yang mereka rasakan,” tutur Vera.
Baca Juga : Tampil Kembar Tiap Hari, Ibu Ini Rela Habiskan Ribuan Dolar!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR