Penyebab keguguran tersebut bisa diketahui melalui tes darah.
Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan antara lain biopsi dari lapisan rahim untuk memeriksa kadar hormon progesteron (hormon yang memastikan embrio tertanam dengan semestinya di rahim) setelah ovulasi.
Selain itu, perlu dilakukan USG dan pemeriksaan dalam, untuk mengetahui adanya kekurangan anatomis.
Baca Juga : Siapa Sangka, Ni Nengah Widiasih Dapat Banyak Medali Justru Akui Pernah Tak Minat dengan Cabor Angkat Berat
Pasangan suami isteri juga bisa memeriksakan apakah ada ketidaknormalan kromosom.
Semakin cepat kelainan-kelainan ini ditemukan, semakin mudah mengatasinya.
“Terdapat juga kondisi keguguran berulang yang tidak diketahui penyebabnya, sehingga perlu melihat ke bagian dalam tubuh, yang dilakukan dengan laparaskopi,” tutur Dr. Ichnandy.
Baca Juga : Kaya Sejak Lahir, Glamornya Penampilan Bupati Minahasa Tak Kalah dari Sosialita Ibukota!
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR