TabloidNova.com - Hingga saat ini, belum ada penjelasan pasti soal penyebab perselingkuhan yang terjadi dalam sebuah pernikahan. Namun, di antara urusan seputar kebahagiaan dan kebutuhan biologis, keluwesan dalam bergaul atau bersosialisasi dianggap masuk dalam daftar faktor pendukung penyebab mengapa seseorang bisa berselingkuh.
Tapi, masa iya, perempuan mudah bergaul rentan berselingkuh? Adinda Reska Budiani, Psikolog Muda lulusan Universitas Atma Djaya Jakarta, memaparkan anggapan bahwa sifat mudah bergaul rentan berselingkuh atau dengan kata lain mereka yang cenderung bersifat ekstrovert (terbuka) dan mudah bersosialisasi, lebih berpeluang melakukan perselingkuhan.
"Sebenarnya tidak mutlak, ya. Tapi, jika ditelisik dari kasus perselingkuhan yang terjadi di kalangan pekerja kantoran atau kaum urban yang sudah berumah tangga, berselingkuh sangat mungkin disebabkan ruang lingkup pertemanan yang kelewat bebas, santai, dan jadi terbawa" ujar Adinda.
Pendapat ini dikuatkan oleh Adinda lewat ungkapan jika benih-benih cinta bisa saja tumbuh dari intensitas pertemuan dan kontak langsung yang terjalin di antara seseorang.
Selain itu, ia pun meyakini jika seseorang tidak akan mudah berpaling dari pasangan jika fondasi rumah tangga atau hubungan cintanya dilandasi komitmen dan niat yang teguh.
"Perempuan cenderung selingkuh di kantor karena ia tidak mendapat kebahagiaan atau kepuasan batin dan lahiriah dari pasangannya. Apalagi dalam sehari waktu dihabiskan di kantor dan bertemu orang lain. Awal perselingkuhan umumnya karena kecocokan saat mengobrol, kesamaan hobi, adanya chemistry, dan sifat yang mudah beradaptasi," jelas Adinda panjang lebar pada TabloidNova.com .
Senada dengan Adinda, Santy Puspitasari (32), seorang pegawai sebuah bank swasta di Jakarta juga menceritakan jika kesempatan untuk berselingkuh terbuka luas untuk mereka yang dinilai orang sekelilingnya punya sifat supel atau mudah bergaul.
Santy juga tak menampik bila godaan kerap datang hanya karena keseringan bertemu selepas jam pulang kantor atau saat makan siang bersama.
"Mudah bergaul itu suka salah diartikan lawan jenis, dikiranya perempuan supel ya terbuka untuk menjalin cinta terlarang, padahal tidak selalu begitu. Lawan jenis biasanya suka yang asik diajak ngobrol, ketemu, atau jalan. Jangan salah, sekadar rutin kontak via gadget atau media sosial juga menjadi gejala awalnya," papar Santy.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog, Ayoe Sutomo turut memberikan komentarnya. Menurutnya, siapapun bisa saja berselingkuh bila kadar kesetiaan, kejujuran, dan komitmen cinta pada pasangannya sudah terkikis. Menanggapi anggapan perempuan mudah bergaul rentan berselingkuh, ia mengatakan, sifat mudah bergaul hanya salah satu di antara penyebab lain mengapa perempuan berselingkuh.
"Terpenting hindari suasana atau obrolan intim yang bersifat personal soal kehidupan rumah tangga. Ada baiknya memilah mana sahabat atau orang yang dapat dijadikan sosok baik untuk bercerita. Supel boleh saja, asal tahu batasan jelasnya dan hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sosialisasi di karier atau pertemanan, tidak lebih," saran Ayoe.
Ridho Nugroho
FOTO: Torontosun
KOMENTAR