"Sudah jalan aja, saya tidak pernah men-judge apa yang saya tulis. Saya nulis pagi. Subuh sebentar ngopi denger musik nulis lagi. Jam 9 berhenti sebentar sore nulis lagi. Saya menulis minimal nonstop 2-3 jam," tuturnya.
Meski begitu, ia tak memungkiri bahwa karyanya kali ini merupakan novel tercepat yang ia selesaikan dalam waktu singkat.
"Bisa jadi (ini tulisan tercepat). Karena sebenernya dalam 16 hari saya nulis 2 novel semuanya sudah ada di Bentang. Yang kedua abis ini belum dipublikasi," jelas Andrea Hirata.
Lebih lanjut, dalam novel terbarunya kali ini, Andrea Hirata masih concern mengangkat tema pendidikan.
Bedanya, karya kali ini dibalut dengan genre kejahatan bergaya satire hingga menyayat hati. (*)