Andrea Hirata Rampungkan Novel Tercepat Melalui Orang-Orang Biasa

By Siti Sarah Nurhayati, Senin, 1 April 2019 | 20:30 WIB
Andrea Hirata saat jumpa pers peluncuran novel terbarunya di Diskusi Kopi, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019). (Siti Sarah Nurhayati)

NOVA.id - Penulis novel Andrea Hirata baru saja merilis novel terbarunya berjudul Orang-Orang Biasa pada 28 Maret 2019 kemarin.

Ada hal unik di balik rampungnya Orang-Orang Biasa.

Rupanya Andrea menulis karya ke-10 ini dalam waktu yang cukup singkat.

Baca Juga : Kini Jomblo, Luna Maya Ternyata Liburan ke Tokyo dengan Seseorang! Siapa?

"Saya (menulis novel ini) sembilan hari. Idenya kan lama ya, tapi kalau ditulisnya 9 hari," ungkap Andrea Hirata dalam jumpa pers peluncuran novel terbarunya itu di Diskusi Kopi, Jakarta Selatan, Kamis (28/03).

Namun penulis novel best seller ini menegaskan, kecepatan penulisan tersebut bukan karena ia pintar atau kejar waktu, sebab ia masih bisa menikmati hidup disela-sela menulis karya fiksi ini.

"Sekali lagi saya selalu bilang bukan karena saya pintar menulis memang gayanya seperti itu. Saya sekali duduk itu 4 bab 5 bab karena saya enggak pernah membaca ulang apa yang saya tulis."

Baca Juga : Makin Mesra dengan Reino Barack, Syahrini Beri Komentar Menohok untuk Hatersnya

"Sudah jalan aja, saya tidak pernah men-judge apa yang saya tulis. Saya nulis pagi. Subuh sebentar ngopi denger musik nulis lagi. Jam 9 berhenti sebentar sore nulis lagi. Saya menulis minimal nonstop 2-3 jam," tuturnya.

Meski begitu, ia tak memungkiri bahwa karyanya kali ini merupakan novel tercepat yang ia selesaikan dalam waktu singkat.

"Bisa jadi (ini tulisan tercepat). Karena sebenernya dalam 16 hari saya nulis 2 novel semuanya sudah ada di Bentang. Yang kedua abis ini belum dipublikasi," jelas Andrea Hirata.

 

Baca Juga : Vanessa Angel Huni Sel Karantina Seluas 1x2,5 Meter Persegi Berisi 6 Orang Setelah Dipindahkan ke Rutan Perempuan

 

Lebih lanjut, dalam novel terbarunya kali ini, Andrea Hirata masih concern mengangkat tema pendidikan.

Bedanya, karya kali ini dibalut dengan genre kejahatan bergaya satire hingga menyayat hati. (*)