Saat SMP aku pacaran dengan orang yang juga broken home dan kesepian, aku merasa senasib, kita dekat, saling mendengarkan, berkeluh kesah dan saling saying, dia satu-satunya orang yang pernah aku bisa percaya, setelah sekian tahun aku tak bisa percaya sama siapapun., tapi kami berpisah saat SMA, karena aku banyak kegiatan di sekolah, ini salah satu titik terendahku, wajahku jadi semakin lesu, nilaiku terjun bebas, berat badan naik, hubungan dengan orangtua semakin kacau, mulai gagap bicara, jadi pendiam, dan sulit menatap mata orang.
Aku gagal move on hampir 2 tahun, kemudian aku bertemu kembali dengan seseorang, kami LDR. Sejak dia hadir, dadaku mulai terasa ringan, pikiran bunuh diri semakin sedikit, memang, dia tidak terlalu mengerti tentang yang dialami otakku, tapi dengan dia hadir saja, sudah bikin aku tenang, sayangnya, semalam sebelum surat ini ditulis, kami putus. Ibu semakin tidak peduli, dia hanya perhatian kepada adikku, ayah mulai mencoba peduli padaku, dia mendukung cita-citaku, tapi terhambat biaya karena tidak stabil finansialnya, sehingga aku masih dibiayai ibuku, aku sempat bertengkar dengan ibu dan tidak berbicara beberapa bulan.
Aku lelah sekolah, bermedia sosial, bersosialisasi, dan lelah tinggal dengan keluargaku yang manapun, rasanya aku ingin menghilang dari Bumi, jika kematian bukan jawaban, aku setidaknya tidak ingin hidup di peradaban manusia yang penuh dengan ekspektasi, pikiran negatif sering muncul.
Baca Juga : Kembali Produksi Lagu Anak, Tasya Kamila Sempat Sebut Sulit Bernapas saat Rekaman Lagu
Aku sempat bergabung dengan tempat belajar persiapan ujian universitas di luar kota, aku takut rasa tidak bergaul ini bertahan lama, aku tak mau kesempatan bersosialisasiku hilang hanya karena aku begini, tapi aku lelah, tidak percaya dengan siapapun, hanya ingin meracau di media sosia, aku merasa sendirian, tanggung jawabku sebagai anak tertua makin besar, sepupu-sepupu mencontohku, dan aku disuruh ibuku membiayai adikku, aku merasa aku lelah hidup, menyedihkan.
Aku tahu sebenarnya aku hanya butuh dukungan, tapi aku tidak tahu bentuknya seperti apa, aku jadi bingung dan lupa, seperti apa rasanya punya keluarga yang normal dan saling mendukung, aku merasa ada beban lebih dari ini yang ingin kutumpahkan, tapi aku tidak tahu bagaimana menuliskannya lagi. Salsabilla – di X
Jawab:Dear Salsabila,Saya ingin sekali memelukmu, sayangku, mengelus punggungmu, membuatmu merasakan betapa nyamannya kalau kita bersentuhan dengan orang lain dan saling memberikan energi dan memberi ketulusan saat melakukannya, sentuhan, elusan, pujian, dan segala bentuk perhatian yang bisa membuat seseorang merasa bahwa kehadirannya di muka Bumi ini memang diinginkan dan diterima apa adanya, inilah yang hilang atau malah belum pernah Anda terima selama 18 tahun hidup.
Baca Juga : Komentari 12 Siswa SMA Penganiaya Audrey, Ashanty: Wajah Manis Berdarah Dingin!