Wakil Jaksa Penuntut Umum, Wong Kok Weng, mengatakan bahwa kata-kata mengerikan ini sebenarnya merupakan pengakuan "ex-ante" (frasa Latin yang berarti "sebelum acara") - merupakan pengakuan pembunuhan "brutal dan berdarah dingin" yang akhirnya akan ia lakukan.
Dilaporkan bahwa Madam Seow tinggal di rumah tiga lantai dengan suaminya, dua putra dewasa, menantu perempuan, dan dua cucu.
Daryati mulai bekerja untuk keluarga pada 13 April 2016.
Baca Juga : Resmi Menikah, Ajun Perwira Pakai Konsep Adat Bali dan Menangis Saat Berjanji pada Sang Istri
Paspornya disimpan di brankas di kamar tidur utama dan hanya Seow dan suaminya, Ong Thiam Soon, yang memiliki kunci brangkas.
Madam Seow juga memegang kunci laci di lantai pertama, tempat menyimpan uang tunai.
Daryati dilaporkan DPP telah menyusun rencana untuk membunuh Nyonya Seow pada 12 Mei sehingga ia dapat mengambil paspornya, mencuri uang dan kembali ke Indonesia.
Dia memberi tahu PRT Indonesia yang lain, Don Hayati (27), untuk mengalihkan perhatian Ong dan kemudian mematikan TV serta pasokan listrik, sehingga mereka dapat mencuri uang dan melarikan diri ketika dia mencoba untuk menghidupkan listrik kembali.
Dia juga memberi tahu Hayati untuk mengingatkannya ketika saudara lelaki Seow datang ke rumah, setelah mengamati bahwa dia akan membawa sejumlah besar uang tunai setiap kali dia berkunjung.
Dalam buku hariannya pada tanggal 2 Juni, Daryati menggambar peta rumah, merencanakan jalan yang akan diambilnya untuk mendapatkan paspor dan rute pelariannya.
Baca Juga : Makanan Tepat untuk Sahur agar Kenyang Lebih Lama Menurut Ahli