Ketika Seow berteriak, Daryati menyeret majikannya ke toilet, menutup pintu dan berulang kali menebas dan menusuk leher, kepala, dan wajahnya hingga majikannya roboh di lantai.
Untuk memastikan Seow meninggal, Daryati mengambil pisau pendek yang dia sembunyikan di bawah bak cuci, berjongkok dan berulang kali menusuk leher majikannya sampai dia tidak bergerak, kata DPP.
"Terdakwa jelas-jelas berniat menyebabkan kematian almarhum oleh serangan ganasnya," kata DPP.
Pada saat itu, Ong telah memasuki kamar tidur utama dan memanggil istrinya.
Baca Juga : Santap Makan Siang, Bumi Sampireun Cikarang Hadirkan Harga Promo
Karena tidak ada jawaban, dia menjadi khawatir dan menggunakan obeng untuk membuka pintu toilet.
Ketika pintu terbuka, Daryati menyerang Ong dengan menusuk lehernya.
Dia berhasil menghindar, tetapi ketika dia pergi untuk memeriksa Seow, Daryati mengambil pisau dan menikamnya di leher untuk kedua kalinya.
Baca Juga : Hanum Rais Komentari Kejujuran Istri Andre Taulany, Ernest Prakasa: Beli Cermin Agak Gedean
Ong akhirnya menahan Daryati dan mengikat tangannya dengan ikatan kabel.
Dia kemudian membawanya keluar ke gerbang utama, di mana tiga orang yang lewat membantu mengawasinya sementara dia memeriksa Seow.
Yeo memanggil ambulans sekitar jam 8.50 malam.
Paramedis menyatakan Seow meninggal sekitar pukul 9.05 malam.
Baca Juga : Berderai Air Mata, Audrey Terangkan pada Hotman Paris Saat Dianiaya Siswa SMA: Ditekan-tekan Organ Intimnya
Sebuah laporan otopsi menyatakan bahwa dia meninggal karena beberapa luka irisan dan tusukan pada kepala dan leher.
Sebuah laporan psikiatris mengatakan Daryati menderita kelainan penyesuaian pada saat itu, tetapi ini tidak berarti kelainan mental besar yang akan mengurangi tanggung jawabnya atas tindakannya.
Daryati, yang dipertahankan oleh Mohd Muzammil, juga menghadapi dakwaan kedua atas percobaan pembunuhan Ong, tetapi itu telah ditangguhkan untuk saat ini. (*)
Artikel ini sudah pernah tayang di laman Suar.id dengan judul PRT Indonesia Menghadapi Hukuman Mati karena Membunuh Majikannya secara Brutal di Singapura