Kata Alexandra, saat ini orang semakin mudah mengungkapkan komentar dan kritikan di media sosial, sehingga body shaming seperti sudah biasa terjadi.
Bahkan tak jarang iklan juga melakukan body shaming karena berisi konten yang bertujuan “memaksakan” suatu kriteria atau bentuk fisik ideal.
Peluang melakukan body shaming semakin mudah saat akun media sosial kita bisa diakses semua orang, mereka bebas berkomentar apa saja karena memang diatur untuk dibuka buat publik.
Baca Juga: Body Shaming: Serangannya Perlahan Namun Bisa Sangat Mematikan
Jadi wajar saja jika artis, selebgram, influencer, juga youtuber sering kali jadi korban body shaming warganet.
“Pengguna media sosial tak segan berkomentar negatif, dengan bahasa yang kasar terhadap penampilan fisik orang. Kalau sudah berniat melakukan bully, sekecil apa pun kekurangan fisik seseorang, bisa dijadikan sebagai bahan cercaan,” jelas Alexandra serius.
Lantas, apa sih yang mendorong orang melakukan body shaming di media sosial?
Baca Juga: Dapat Body Shaming dari Fans, Prilly Latuconsina: Ngatain Gendut Dulu Baru Muji