Baru Mau Mulai Berolahraga Lari? Yuk Ikuti 8 Tips Sederhana Ini!

By Presi, Kamis, 30 Januari 2020 | 22:00 WIB
Buat Mau Mulai Berolahraga Lari, yuk Ikuti 8 Tips Sederhana Ini! ()

NOVA.id - Selain dapat membuat tubuh kita sehat dan bugar, olahraga bisa membuat kita merasa bahagia.

Itu karena dengan berolahraga tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih bahagia.

Saat ini, olahraga lari sedang menjadi trend di tengah masyarakat.

Baca Juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Lomba Lari Khusus Perempuan Pertama Kali Hadir di Indonesia

Olahraga lari ini bisa dilakukan oleh semua kalangan masyarakat berapa pun usianya.

Menurut Santih Gunawan selaku sport enthusiast, kita bisa dikatakan sebagai seorang pelari walaupun kita hanya lari sejauh 100 meter saja.

Nah, bagi Sahabat NOVA yang baru ingin melakukan olahraga lari, Santih memiliki 8 tips sederhana untuk para pelari pemula.

Baca Juga: Ingin Meningkatkan Performa saat Berlari? Konsumsi 5 Nutrisi Ini!

1. Harus memiliki niat dan tujuan

Jika kita ingin mencoba berloahraga lari, pertama-tama kita harus menentukan tujuan. 

Misalnya, tujuan kita melakukan lari adalah untuk menerapkan gaya hidup sehat dan mendapatkan tubuh yang ideal. 

Menurut Santih, dengan menentukan tujuan, maka kita otomatis akan memiliki semangat untuk terus melakukan olahraga lari. 

Baca Juga: Tanpa Olahraga, 3 Cara Ini Ampuh untuk Turunkan Berat Badan!

2. Lakukan dengan senang

Kita harus melakukan olahraga lari dengan senang dan bahagia.

Selain itu, kita harus melakukan olahraga lari sesuai dengan kemauan sendiri. Sebaliknya, kita tidak boleh ikut-ikutan teman atau bahkan dipaksa oleh orang lain. 

Agar aktivitas lari tambah menyenangkan, kita bisa mengajak pasangan, gebetan, atau teman-teman kita. 

Baca Juga: Berhasil Turunkan Bobot 109 Kilogram, Arya Sebutkan Olahraga yang Pernah Dilakukan: Pertama Diajarin yang Ringan-Ringan

3. Miliki peralatan olahraga lari

Jika kita memiliki peralatan olahraga, kita bisa termotivasi untuk segera melakukan olahraga tersebut. 

Peralatan olahraga lari yang dimaksud di antaranya adalah sepatu, kacamata, topi, kaos olahraga, sweatband, dan sebagainya.

"Saya lagi jalan-jalan ke mall saya liat ada sepatu lari dengan merek tertentu akhirnya mau dipake untuk lari ah," kata Santih mencontohkan. 

Baca Juga: 4 Cara Mudah Memudarkan Stretchmark, Salah Satunya Olahraga Rutin!

4. Minum air putih sebelum mulai berlari

Sebelum mulai berlari, Sahabat NOVA harus minum air putih. 

Santih menyarankan agar kita minum air putih 1-2 jam sebelum berlari. 

Itu dilakukan agar tubuh kita tidak dehidrasi. 

Baca Juga: 8 Hal dalam Olahraga Ini Cuma Mitos, Jangan Lakukan Lagi, ya!

5. Lakukan pemanasan

Kita harus melakukan pemanasan sebelum mulai berlari. 

Jika kita melupakan tahap pemanasan, maka saat berlari nanti kita akan mengalami cidera. 

Baca Juga: Hanya dengan Lakukan 3 Hal Ini, Kita Bisa Kecilkan Perut Buncit Tanpa Diet dan Olahraga yang Melelahkan!

6. Mulai berlari

Setelah melakukan pemanasan, kita bisa langsung berlari. 

Namun kita harus mengetahui teknik berlari terlebih dahulu. 

Santih mengatakan bahwa saat berlari kita tidak boleh menggunakan tumit kaki karena akan menimbulkan cidera. 

Saat berlari, Sahabat NOVA harus menggunakan bagian kaki paling depan sampai ke bagian tengah. 

Baca Juga: Keren, Team RMHC Indonesia Siap Berlari di New York Marathon 2019!

 

 

7. Jangan terintimidasi dengan jarak

Bagi pelari profesional, lari berpuluh-puluh kilometer adalah hal yang biasa. 

Meski begitu, kita tidak boleh terindimidasi. Kita bisa mulai berlari dari jarak yang pendek, kok, Sahabat NOVA. 

"Kalau misalkan kita ngerasanya 1-2 kilometer sudah lelah ya jangan dipaksakan nanti ditambah lagi di keesokan harinya," lata Santih saat main ke Nova, Senin (27/01). 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sebelum Tidur yang Sebaiknya Dihindari agar Hari Esok Menjadi Bugar

8. Lakukan pendinginan

Jika Sahabat NOVA sudah selesai melakukan olahraga lari, jangan lupa untuk melakukan pendinginan. 

Pada saat berlari, otot-otot pada tubuh kita tegang, sehingga kita harus melakukan pendinginan agar tubuh kita kembali relaks. (*)