Awas! Ternyata Alami PMS Berlarut-larut Bisa Ganggu Kesehatan Mental

By Maria Ermilinda Hayon, Sabtu, 29 Februari 2020 | 00:00 WIB
Awas! Ternyata Alami PMS Berlarut-Larut Bisa Ganggu Kesehatan Mental (Nattakorn Maneerat)

NOVA.id - Sebagai perempuan, pasti sudah tak asing lagi dengan datangnya tamu bulanan.

Termasuk segala penderitaan yang tak jarang bikin sebagian perempuan uring-uringan.

Pernah, kan, kita merasakan seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung menjelang menstruasi? Atau tiba-tiba jadi sangat sensitif dan ingin menangis atau mungkin malah jadi lebih pemarah?

Baca Juga: Jahe Diklaim Dapat Redakan Nyeri Ketika PMS, Ini Resepnya!

Kondisi perubahan emosi atau fisik yang kita alami menjelang periode menstruasi seperti tadi biasa dikenal dengan istilah Pre Menstruation Syndrome (PMS).

Kita akan mulai merasakan gejala PMS ketika lapisan dinding rahim makin menebal dan mulai mendekati periode menstruasi, ditambah permainan hormon di dalamnya.

“Menjelang menstruasi, ada hormon yang fluktuatif, hormonnya naik dan turun, khususnya hormon estrogen dan progesteron. Hal ini menimbulkan adanya perubahan-perubahan fisik dan mental pada perempuan,” ujar Dr. dr. Kanadi Sumapradja, Sp.OG-KFER, M.Sc., dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan ferilitas, endokrinologi, dan reproduksi Rumah Sakit Pondok Indah.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ini Jurus Ampuh Enyahkan Nyeri PMS, Wajib Dicoba!

Fase ini biasanya terjadi kurang lebih satu sampai dua minggu sebelum datangnya menstruasi dan dianggap normal.

Bahkan, menurut dr. Kanadi, perempuan yang menderita PMS biasanya termasuk dalam kelompok perempuan yang subur.

Lantas, tak ada masalah, bukan? Belum tentu.

Baca Juga: Glenn Alinskie Senang Chelsea Olivia Tak Pernah Ngamuk Karena PMS

Meski terkesan biasa dan wajar, gejala PMS ini juga tak bisa disepelekan.

Misalnya saja, rasa nyeri.

Sebenarnya wajar jika ada rasa nyeri, toh ada jaringan dinding rahim di dalam tubuh yang luruh dan keluar.

Baca Juga: Wanita yang Sering PMS Itu Kurang Magnesium