Menurut dr. Kanadi, jika memang sangat dibutuhkan, maka jasa psikiater untuk memberikan terapi mental bisa digunakan agar pasien mampu mengendalikan dorongan emosionalitas yang berlebihan ini.
Salah satu upaya atau terapi pada kasus PMS berat ini adalah dengan memberikan obat-obatan yang dapat menekan fluktuasi hormon yang terjadi saat menstruasi.
Artinya, ada kemungkinan perempuan menjadi kurang subur.
Tapi ingat, konsultasikan dulu pada ahlinya, ya.
Maka itu, dr. Kanadi menegaskan agar jangan sampai menyepelekan setiap gejala PMS yang kita rasakan.
“Gangguan menstruasi apa pun itu, punya potensi untuk mengganggu kesuburan. Nah, oleh karena itu jangan sampai kita biarkan sehingga konsekuensinya harus melakukan terapi kesuburan. Toh, bisa dari awal kita intervensi,” pungkas dr. Kanadi.(*)