Sambut New Normal, Nasib Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dipertanyakan, Pihak Istana: Mungkin Ditunda karena Berisiko

By Nadia Fairuz Ikbar, Sabtu, 6 Juni 2020 | 00:00 WIB
Sambut New Normal, Nasib Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dipertanyakan, Pihak Istana: Mungkin Ditunda karena Berisiko (Tribunews)

NOVA.id - Virus Corona sudah 3 bulan mewabah di Indonesia.

Hingga kini, tak ada satu pun tanda-tanda kapan pandemi ini akan berakhir.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, namun masih belum menunjukkan perubahan yang berarti.

Baca Juga: Sambut New Normal, Ini Aturan Datang ke Mal, Restoran, dan Salon

Bahkan kini, Pemerintah Indonesia merencanakan kebijakan baru yaitu hidup berdamai dengan Wabah Virus Corona atau yang juga disebut dengan New Normal.

Dikutip dari Tribunnews.com, nasib sekolah kembali dibuka pada tahun ajaran baru 2020/2021 yang jatuh pada 13 Juli 2020 ini masih menggantung.

Donny Gahral selaku Juru Bicara Kantor Staf Presiden, mengatakan keputusan soal kapan sekolah dibuka kembali masih belum pasti.

Baca Juga: Makin Pintar Atur Uang Belanja Online dengan Cara Bayar di Sini

Pasalnya, nasib di pendidikan di era new normal ini masih dikaji oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Arahan presiden (tahun ajaran baru yang seharusnya dibuka 13 Juli mendatang, red), masih dikaji kembali secara mendalam."

"Sampai kapan sekolah akan dibuka, tergantung hasil kajian dari Kemenko PMK dan Kemendikbud," ujar Donny dalam diskusi Satu Meja The Forum Kompas TV.

Baca Juga: Menuju New Normal, Konsep Travel Bubble Ramai Diperbincangkan di Berbagai Negara, Apa Itu?

Kendati demikian, Donny menuturkan, ada kemungkinan sekolah akan ditunda untuk dibuka kembali.

Terlebih, penularan virus corona di lingkungan sekolah terlalu berisiko terhadap para pelajar.

"Kemungkinan akan ditunda karena terlalu berisiko, artinya kesehatan masih diprioritaskan," jelas Donny.

Baca Juga: Tidak Satu Suara dengan Pemerintah, Pakar Epidemologi UI Sebut Indonesia Tak Siap Hadapi New Normal dan Terlalu Berisiko Hingga Bisa Tingkatkan Pasien Positif Virus Corona

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian (Kompas TV)

Donny juga menuturkan, apabila sekolah terpaksa dibuka, maka akan ada protokol kesehatan yang ketat di era new normal.

"Misalnya jumlah siswa perkelas dikurangi supaya ada physical distancing, masker digunakan, tes suhu dan lain lain," papar Mantan suami dari Rieke Dyah Pitaloka ini.

Donny membeberkan, untuk saat ini belum ada keputusan terkait kapan dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021.

Baca Juga: 2 Hari Lagi Sambut Kehidupan Baru, Dokter Ini Justru Sebut Kemungkinan 1 Juta Anak Bisa Meninggal Jika Pemerintah Tetap Nekat Jalankan New Normal: Bersabarlah Dulu

"Yang ditunda adalah tanggal dibukanya kembali sekolah, tanggal 13 Juli 2020 itu dikaji kembali, tidak tanggal itu."

"Kapannya itu tergantung kajian, risiko, dan indikator epidiemologinya apakah sudah aman atau tidak untuk membuka sekolah kembali," terangnya.

Lantas bagaimana tanggapan pengamat pendidikan terkait nasib sekolah akan dibuka di era normal?

Baca Juga: Dalam Hitungan Hari Indonesia Sambut New Normal di Tengah Wabah Corona, Berikut Protokol Kesehatan Covid-19 yang Wajib Dilakukan!

Pengamat pendidikan asal Surabaya, Moch Isa Anshori menganalogikan pendididikan saat ini dengan situasi Jepang saat terpuruk akibat kota Nagasaki dan Hiroshima di bom Amerika.

"Saat itu, Kaisar Hirohito malah menanyakan berapa jumlah guru yang masih ada, itu menjadi clue sebenarnya pendidikan itu tidak boleh berhenti dalam situasi apapun," ujarnya kepada Tribunnews, Rabu (03/06).

Isa menyatakan pendidikan harus tetap berjalan karena masa depan bangsa itu ada di bidang pendidikan.

Baca Juga: Inspirasi Hidangan Nusantara ala Bunda Didi untuk Jaga Kesehatan di Kenormalan Baru

"Dari pendidikan itu yang akan muncul siapa yang akan melanjutkan bangsa ini."

"Karena pendidikan sepenting itu, maka pemerintah punya tanggung jawab apalagi pemerintah sudah mendeklarasi apa itu new normal."

"Saya kira pemerintah sudah punya hitungan, kalau saya menghitungnya, mestinya 13 Juli sudah harus membuka," papar mantan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya ini.

Baca Juga: Menjelang Dibukanya Beberapa Tempat Guna Menyambut New Normal, Mbah Mijan Beri Peringatan soal Bencana Dahsyat yang akan Menimpa Masyarakat Jika Nekat: Mbah Khawatir

Isa menuturkan, adanya ketakutan-ketakutan terhadap situasi saat ini adalah suatu bentuk kewajaran.

Namun, hal itu harus diimbangi dengan cara bagaimana pemerintah mengatasinya.

Bahwa kemudian ada ketakutan-ketakutan itu, itu wajar dan bagaimana mengantisipasinya,"

Baca Juga: Biar Tampil Beda Saat New Normal, Yuk Warnai Rambut Sendiri di Rumah!

"Pemerintah juga sudah membuat protokol kesehatan, saya lebih sepakat pemerintah membuka kelas kendali tetapi dengan hitungan sesuai dengan protokol kesehatan dan dilaksanakan dengan ketat," tegas Isa yang menjadi anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini.

Isa juga menyinggung soal organisasi guru yang tidak setuju dengan dibukanya kembali sekolah.

"Menurut saya tidak elok karena pendidikan tidak boleh berenti, kuncinya adalah new normal itu tadi, protokolnya dijalankan dengan ketat," pungkasnya.

Baca Juga: Menghitung Hari Jelang Dibukanya Beberapa Pusat Perbelanjaan, Anies Baswedan Justru Singgung Perpanjangan PSBB, New Normal Hanya Wacana?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)