Cerita Bunda Elis yang Sukses Bangun Bisnis Kripik Singkong, Terlilit Utang hingga Tembus Pasar Ekspor 5 Negara

By Presi, Minggu, 20 September 2020 | 12:01 WIB
Krispy Yammy Babeh, salah satu produk unggulan di Halal Park GBK Jakarta stan BUMN BRI, April 2019. (Dok. WhatsApp)

Pelatihan ini membekali Bunda Elis dan ratusan wirausaha lainnya dengan keterampilan digital, termasuk cara memanfaatkan aplikasi WhatsApp Business.

Saat mengikuti pelatihan itu, Bunda Elis bahkan sampai berjalan ke tepi jalan utama di desanya, di daerah Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, dan duduk berjam-jam di sana.

Itu dilakukan karena hanya di sana tempat di mana Bunda Elis bisa mendapatkan koneksi internet yang stabil untuk mengikuti pelatihan bisnis daring melalui ponselnya tanpa gangguan jaringan.

Bunda Elis sendiri telah lama menjadi pengguna setia WhatsApp. Aplikasi ini pula yang telah membantunya mengembangkan bisnis keripik singkong yang ia rintis.

Baca Juga: Latih Kesabaran Sekaligus Mulai Bisnis dengan Crocheting, Begini Caranya!

Bunda Elis memulai usaha keripik singkong Krispy Yummy Babeh pada tahun 2016 ketika bisnis suaminya bangkrut hingga menyebabkan mereka terlilit utang.

Walau hanya tersisa uang sebesar Rp50.000, mereka menolak untuk menyerah, sebaliknya mereka memutuskan untuk membuat keripik singkong dan dijual di toserba terdekat, di SMP putranya, dan melalui WhatsApp pribadi Bunda Elis.

Tak lama kemudian, usahanya terus berkembang dan ia mulai bergabung dengan beberapa asosiasi UMKM, seperti UKM Indonesia, yang mendatangkan kesempatan berpromosi ke khalayak yang lebih luas melalui WhatsApp.

“Bisnis saya tumbuh perlahan tapi pasti. Baru setelah WhatsApp Business diluncurkan pada tahun 2018, semuanya jadi berkembang lebih cepat, dan bisnis saya pun tumbuh tiga kali lipat,” kata Bunda Elis dengan penuh semangat.

Bunda Elis memberikan arahan kepada karyawannya yang terdiri dari ibu rumah tangga dan pelajar SMK. (Foto diambil pada tahun 2019) (Dok. WhatsApp)

Baca Juga: Angka Pengangguran Indonesia Tinggi, Ini Cara Memulai Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19