Cerita Bunda Elis yang Sukses Bangun Bisnis Kripik Singkong, Terlilit Utang hingga Tembus Pasar Ekspor 5 Negara

By Presi, Minggu, 20 September 2020 | 12:01 WIB
Krispy Yammy Babeh, salah satu produk unggulan di Halal Park GBK Jakarta stan BUMN BRI, April 2019. (Dok. WhatsApp)

“Saya mulai menerima pesanan dalam jumlah besar dari luar negeri. Dari situ, saya jadi bisa membeli singkong dari 40 petani lokal di daerah saya, serta mempekerjakan 30 ibu rumah tangga dan 10 siswa sekolah kejuruan di desa saya untuk membantu saya memproduksi keripik singkong," sambungnya.

Usaha Bunda Elis berkembang secara pesat sehingga akhirnya dia berhenti menjual produknya secara eceran.

Ia mulai menjual secara grosir ke 33 pengecer dan enam distributor di penjuru Indonesia serta negara-negara lain seperti Korea Selatan, Australia, Kanada, Amerika Serikat, hingga Republik Dominika.

Baca Juga: Baru Merintis Bisnis? Simak 5 Tips Pintar Atur Uang Ini agar Bisa dapat Modal Usaha

Seperti yang sudah disinggung di atas, usahanya bahkan membawa Bunda Elis memenangkan beberapa penghargaan dalam negeri, seperti Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2018-2019 kategori kuliner dan juara II Wirausaha Muda Pemula (WMP) 2019 kategori kuliner dari Kemenpora.

Bunda Elis merasa perkembangan usahanya dapat terwujud berkat adanya kemudahan fitur-fitur yang tersedia di WhatsApp Business.

Namun, kala usahanya tengah berkembang dengan pesat, Bunda Elis terserang stroke hingga menyebabkan gangguan pendengaran dan harus menjalani perawatan ekstensif untuk pulih.

“Untungnya, ketika orang menghubungi saya untuk menanyakan tentang produk saya, saya dapat dengan mudah mengirimkan katalog produk saya di WhatsApp, dan dari situ proses transaksi selanjutnya sering kali terjadi sangat cepat. Saya bisa menjalankan bisnis saya dari genggaman tangan saya, hanya dengan beberapa klik,” jelasnya.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Sambil Tetap Bekerja Kantoran, Wajib Dicoba!