Waspadai Manipulasi Gaslighting agar Tak Perlu Minta Maaf Saat Tidak Bersalah

By Siti Sarah Nurhayati, Rabu, 21 Oktober 2020 | 14:04 WIB
Waspadai Manipulasi Gaslighting Agar Tak Perlu Minta Maaf Saat Tidak Bersalah (Istock)

Padahal sejak awal memang Paul-lah yang “mencuci otak” si istri dengan segala macam perkataan yang mengarah pada menghakimi (judgemental) hingga berhasil menghidupkan “realita” yang ia bangun untuk sang istri.

Nah, menurut Anas, sosok Paul ini bisa dibilang memiliki gangguan kepribadian yang membuat mereka puas berlaku demikian.

“Mereka tipe gangguan kepribadian antisosial. Awalnya mereka charming banget ke kita. Jadi kita mikir, kayaknya dia orang yang bisa diharapkan, ya. Tapi setelah intimate relationship, kita kayak dijadiin sampah sama dia,” tuturnya.

Baca Juga: Selain Bikin Tubuh Bugar, Ini 7 Manfaat Olahraga yang Tak Terduga

Pelaku gaslighting ini biasanya seakan memainkan drama di dalam kehidupan korban, memanipulasi dengan sesuka hati dan membantah pembelaan korban dengan dalih “cuma perasaan kamu aja, kali”.

Tapi apa yang mendorong orang melakukan hal ini?

“Ada sifat nartistik yang membuat dia ingin terlihat selalu benar, karena dia enggak peduli dengan perasaan orang lain,” jelas Anas.

Sama halnya dengan Anas, Retty Ratnawati, Komisioner Subkom Pemulihan dan Resource Center Komisi Nasional (Komnas) Perempuan juga mengatakan hal yang sama.

Baca Juga: Bawa Dampak Positif, Ini Profil 3 Komunitas yang Terpilih dalam Program Community Accelerator dari Facebook

Sifat nartistik-lah yang membuat hubungan antar-pasangan atau antar-relasi menjadi tak memiliki ketenangan atau rasa tenteram.

Apalagi, baik Anas maupun Retty setuju jika pelaku gaslighting biasanya adalah orang yang cukup berpendidikan.

“Karena mereka seakan memiliki kekuasaan untuk mengontrol orang lain sambil menyalahgunakan kekuasaan dan membuai dengan kata-kata ‘magic’-nya,” tutur Retty Ratnawati.

Tapi sebenarnya, gaslighting tidak terjadi hanya di hubungan asmara (orang yang berpacaran atau suami-istri).

Baca Juga: Ini Cara Tetap Happy dan Jaga Kesehatan Mental Selama Ramadan