NOVA.id - Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak pertengahan Maret lalu berdampak pada anjloknya kegiatan perekonomian.
Selain perusahan-perusahan besar, perusahaan mikro pun sangat merasakan dampaknya.
Setelah 6 bulan berlalu, pengusaha mikro mulai bangkit dengan berbagai ide bisnis baru.
Salah satunya adalah Agatha Ajeng.
Baca Juga: Hadir di Allianz Walk The Talk, Nycta Gina Ajak Masyarakat Berkenalan dengan Asuransi Syariah
Lulusan sebuah kampus negeri di Solo ini sudah merintis bisnis florist (buket bunga dan snack) sebetulnya jauh sebelum pandemi covid-19 melanda.
Kesempatan itu datang bertepatan dengan statusnya yang masih menjadi seorang mahasiswa.
Perempuan 23 tahun yang biasa dipanggil Ajeng ini mendapat ide dari kegiatan yang sangat akrab untuknya, yaitu memberi hadiah untuk teman-temannya yang sudah sidang.
Baca Juga: Atur Keuangan Keluarga Selama Pandemi, Ini Cara yang Dilakukan Kunto Aji
Modalnya pun tak sampai Rp 50 ribu.
“Jujur aja itu modal awal nggak nyampe Rp50 ribu. Jadi niatan awal cuma buat kasih hadiah temen-temen yang sidang aja. Terus kepikiran buat dijual, jadi uangnya muter terus buat upgrade sampai sekarang,” ujarnya.
Namun, akibat pandemi covid-19, bisnis buket bunga dan snack milik Ajeng pun turut terdampak karena berbagai kegiatan kampus digeser menjadi online.
Sayangnya, lantaran masih dalam tahap merintis bisnis, Ajeng mengaku belum bisa menyisihkan uang untuk dana darurat.
Baca Juga: #ProteksiCumaCuma Diluncurkan, Akses Perlindungan Makin Mudah Didapat!
“Awal pandemi pas bulan Maret itu drop semua. Yang udah pesan di-cancel, karena wisuda kan ditutup atau diundur. Trus pesanan jadi sedikit paling satu-dua aja, nggak mesti gitu. Dan yang pesan waktu itu buat kado ulang tahun atau anniversary.”
“Belum ada dana darurat sama asuransi soalnya masih kecil banget usahanya, masih jauh,” imbuhnya.
Namun, keadaan yang sulit itu tak membuat Ajeng patah semangat.
Baca Juga: Pandemi Hadirkan Risiko Keuangan dan Kesehatan, Ini Cara Lindungi Diri dan Keluarga
Walau merasakan jatuh, dirinya justru terinsipirasi untuk mendiversifikasi produk bisnisnya dengan menyediakan layanan untuk pengiriman luar kota.
“Nah, Juni akhir mulai tuh balik lagi, mulai banyak yang pesan. Dan rata-rata yang pesan itu orang luar kota yang temannya sidang di Solo. Karena mereka nggak di sini, makanya beli hadiah terus minta tolong antar ke kos atau ke rumah temennya yang sidang gitu.”
“Pernah juga yang wisuda nyebar di beberapa kota, trus yang pesan minta dikirimin ke alamat temannya masing-masing. Ya intinya mulai Juni akhir itu udah agak membaik.”
“Jadi sekarang mau berusaha buat bikin produk yang bisa dikirim ke luar kota. Soalnya kalo buket snack kalau kirim ke luar kota pasti minimal kena volume paket 3 kg karena kardusnya besar. Jadi si pelanggan berat di ongkir,” jelasnya.
Ajeng mengaku terus termotivasi untuk bisa mewujudkan mimpi, walau sedang menghadapi masalah akibat pandemi ini.
“Karena dari dulu targetnya kan pengin punya toko sendiri, pas jatuh awalnya sempat down tapi kalau berlarut-larut ya bakalan gitu terus, ya udah mulai cari cara aja biar bisa up lagi,” ungkapnya.
Baca Juga: Merintis Usaha dari Hobi, Bagaimana Cara Memulainya?
Belajar dari pengalaman saat pandemi, Ajeng berniat untuk memiliki dana darurat dan asuransi untuk berjaga-jaga jika pendapatannya sudah stabil nanti.
“Iya jelas aku bakalan nyisihin buat dana darurat atau asuransi. Soalnya kita juga nggak tahu ke depannya bakalan gimana. Ya intinya antisipasi duluan lah sama buat jaga-jaga,” tandasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)