NOVA.id - Siapa sih yang tak pernah memilih berlari sebagai olahraga andalan? Olahraga lari memang banyak dipilih karena paling mudah dan murah untuk untuk dilakukan.
Di sisi lain, manfaat berlari bagi kesehatan pun sudah tak diragukan, apalagi kalau dilakukan secara rutin setiap harinya. Pantas jadi olahraga idola.
Bagi kita yang masih sehat dan fit mungkin akan lebih afdal kalau bisa berlari dengan intensitas sedang sampai tinggi.
Baca Juga: Resep Tabloid NOVA Seminggu: Daging Asap Saus Tiram untuk Menu Makan Malam
Bahkan bisa jadi ikutan beragam ajang olahrara lari hits, seperti 5K, 10K, atau maraton.
Tapi, untuk yang menderita hipertensi, jangan ikutan, ya. Bukan apa-apa, berlari dengan intensitas tinggi apalagi ikutan ajang olahraga lari sejatinya memang tidak dianjurkan karena dapat berakibat fatal.
Jadi, olahraga apa dong yang tepat dan aman untuk penderita hipertensi?
Ukur Kemampuan
Kebutuhan akan olahraga berlaku untuk semua orang, tak hanya bagi mereka yang memiliki tubuh fit dan kuat.
Mereka yang memiliki keluhan kesehatan pun tetap dianjurkan untuk olahraga, termasuk penderita penyakit hipertensi.
Asal tahu saja, dengan olahraga kita bisa meningkatkan kebugaran jantung untuk memompa darah.
Gerakan-gerakan olahraga yang kita lakukan juga akan menaikkan denyut jantung, hal ini bisa kita monitor dari denyut nadi kita.
“Berolahraga akan memaksa jantung berdenyut lebih kuat dan menaikkan tekanan darah. Setelah selesai olahraga, denyut nadi akan berkurang, dengan demikian tekanan darah jadi lebih terkontrol,” kata dr.Michael Triangto Sp.KO seperti dikutip dari Kompas.com.
Ya, ketika kerja jantung jadi lebih efisien, maka sirkulasi aliran darah masuk dan keluar jantung pun akan jadi lebih lancar.
Selain itu, olahraga secara teratur juga akan membantu kita menjaga berat badan. Berat badan yang ideal, kan, juga jadi salah satu cara untuk mengontrol tekanan darah.
Tapi, meski punya manfaat yang baik untuk kestabilan tekanan darah, tetap saja olahraga bagi penderita hipertensi harus dilakukan dengan batas-batas dan kebutuhan tertentu.
Jangan sampai berlebihan dan melampaui batas kemampuan agar tak justru berisiko bagi tekanan darah dan berakibat fatal. Makanya, kita juga perlu tahu tujuan kita berolahraga dan batas kemampuan yang kita miliki.
Pilih Jenis Olahraga Ini
Sejatinya tujuan olahraga yang paling umum adalah untuk menjaga kesehatan. Tapi kalau bicara soal kemampuan pasti berbeda-beda setiap orang, termasuk durasi latihannya.
Bagi orang secara umum, waktu yang dianjurakan untuk berolahraga adalah 150 menit per minggu, yang bisa kita pecah menjadi 30 menit sehari, lima kali dalam seminggu.
Waktu tersebut pun bisa dibagi-bagi lagi, misalnya pagi 10 menit, sore 10 menit, dan malam 10 menit, sehingga mencapai total 30 menit per hari.
Baca Juga: Resep Tabloid NOVA Seminggu: Daging Tumis Jamur Merang yang Nikmat
Bagaimana dengan penderita hipertensi?
“Untuk penderita hipertensi, harus dibuat penyesuaian sesuai kemampuannya. Olahraga 30 menit itu tidak lama, tapi dia tidak sanggup."
Misalnya dia tidak pernah olahraga, atau punya komorbiditas lain. Jadi harus disesuaikan dengan kondisinya. Kita lihat kemampuannya berapa lama. Misalnya 15 menit, enggak apa-apa. Tapi naikkan secara bertahap,” jelas dr. Michael.
Tak hanya itu, lakukanlah olahraga saat kondisi tubuh sedang fit saja. Alangkah lebih baiknya memeriksakan terlebih dahulu kondisi kesehatan kita.
Misalnya, kita bisa mengukur denyut nadi atau tekanan darah dengan alat yang dihubungkan ke pencatatan di aplikasi smartphone, atau menggunakan tensimeter digital.
Kabar baiknya, jenis olahraga untuk Sahabat NOVA yag memiliki hipertensi bukanlah jenis olahraga sulit atau mahal, kok.
Baca Juga: Cover Tabloid NOVA Terbaru: Tissa Biani Rasakan Beban Moral karena Perankan Sosok Ini
Olahraga yang terbaik untuk penderita hipertensi adalah jenis olahraga aerobik atau disebut juga latihan kardio (kardiorespirasi) yang ringan, yang akan melatih pernapasan kita.
Olahraga kardio memiliki gerakan berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang.
Selain itu, masukkan juga aktivitas fisik dengan intensitas sedang ke rutinitas harian. Misalnya, aktivitas berkebun saat pagi atau sore hari.
Pada dasarnya setiap aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan, dianggap sebagai olahraga yang baik untuk penderita hipertensi.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)