Saraf terjepit ini dapat menimbulkan beragam gejala bergantung pada lokasi jepitan saraf itu terjadi.
Namun pada umumnya dikatakan mengalami saraf kejepit apabila mengalami salah satu dari tiga gejala berikut.
Pertama, komponen sensorik (rasa), misalnya kesemutan, kebas, baal yang terasa di tangan atau kaki.
Kedua, komponen motorik (gerakan), misalnya anggota gerak melemah.
Baca Juga: Cegah Neuropati Sedini Mungkin dengan Konsumsi Vitamin B agar Saraf Tetap Sehat Sampai Tua Nanti!
Ketiga, komponen otonom, misalnya gangguan buang air kecil, dan buang air besar.
Nyeri akibat saraf terjepit dapat mengganggu aktivitas harian penderitanya. Biasanya saat nyeri ini sudah berlangsung lama, penderitanya mulai mencari solusi untuk mengatasi nyerinya.
“Kini dunia medis sudah berkembang semakin maju dengan adanya Interventional Pain Management (IPM) yang menerapkan teknik-teknik intervensi untuk menangani nyeri subakut, kronik, persisten, dan nyeri yang sulit diatasi, baik secara independen maupun bersama dengan modalitas terapi lainnya,” jelas Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP.
Baca Juga: Dokter Tak Sengaja Hilangkan Saraf Wajah Hingga Buat Perempuan Ini Tak Bisa Tutup Mata dan Mulut