NOVA.id - Pada umumnya, perempuan akan mengalami menstruasi setiap 28 hari.
Dan, siklus menstruasi dianggap normal, jika jarak antarperiode haid di antara 21 sampai 40 hari.
Jadi, apabila Sahabat NOVA memiliki siklus di bawah 21 hari, maka bisa dikatakan kita memiliki siklus menstruasi pendek.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ini 4 Penyebab Darah Menstruasi Berwarna Hitam
Hal ini membuat kita mengalami menstruasi lebih dari sekali dalam satu bulan.
Pertanyaannya, apakah menstruasi dua kali sebulan itu berbahaya atau tidak?
Sebnarnya siklus menstruasi pendek ada yang normal dan juga ada yang patut diwaspadai.
Baca Juga: Begini Cara Mencuci Pembalut Kain Agar Bisa Digunakan Berkali-kali
Siklus menstruasi pendek yang normal
Melansir Medical News Today dari Kompas.com, siklus menstruasi pendek umumnya dialami remaja yang baru datang bulan.
Di usia itu, remaja diketahui masih mengalami perubahan hormon drastis selama pubertas.
Penelitian menunjukkan bahwa selang haid pertama, perempuan butuh setidaknya enam tahun untuk mendapatkan pola siklus menstruasi yang lebih teratur.
Baca Juga: Alami Perut Kram Saat Menstruasi? Awas Tanda Bahaya Penyakit Ini
Sementara itu, siklus menstruasi pendek pada perempuan usai 20 dan 30 tahunan bisa dikatakan normal jika terjadi sesekali saja.
Selain itu, perempuan menopause juga bisa mengalami siklus menstruasi yang pendek juga, entah itu dua kali sebulan, jarang menstruasi, atau telat haid.
Seperti pada remaja yang baru haid, perempuan yang akan memasuki masa menopause juga mengalami perubahan hormon secara drastis. Perubahan ini bisa terjadi selama beberapa tahun.
Baca Juga: Stop Konsumsi 3 Makanan Ini Saat Menstruasi, Bahaya Mengintai!
Nah, itu dia kondisi-kondisi yang masih bisa disebut siklus menstruasi pendek yang normal.
Jika ada kondisi di luar hal-hal itu, perlu mendapatkan perhatian ekstra.
Siklus menstruasi pendek yang berbahaya
Kondisi ini perlu diwaspadai jika kita mengalami menstruasi lebih dari dua kali dalam sebulan dan memiliki haid yang sakit atau berat sampai tiga bulan berturut-turut.
Baca Juga: Waspadai Menstruasi Deras, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jika sudah begitu, Sahabat NOVA perlu berkonsultasi ke dokter.
Pada umumnya, menstruasi dikatakan tidak normal, jika kita mengalami pendarahan hebat.
Gejalanya adalah munculnya gumpalan darah yang ukurannya seperempat bagian pembalut.
Baca Juga: Bukan Hanya Hamil, 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Telat Menstruasi
Tanda lainnya yaitu kita harus sampai ganti pembalut setiap jam karena tampungan darah sudah penuh.
Siklus menstruasi pendek dan pendarahan tidak normal diketahui bisa menyebabkan anemia atau daah rendah.
Selain itu, dua kondisi tersebut bisa menjadi gejala penyakit endometriosis, masalah tiroid, atau fibroid uterus.
Baca Juga: Gejala PMS yang Biasanya Muncul, Salah Satunya Perut Kembung
Di luar siklus menstruasi pendek dan pendarahan tidak normal, kita juga wajib ke dokter jika merasakan beberapa gejala berikut ini.
- Sangat lemas sepanjang haid
- Nyeri atau pendarahan saat berhubungan seks
- Nyeri panggul
- Sesak napas
- Berat badan naik atau turun secara drastis
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)