Jangan sampai kita hanya menentang standar kecantikan yang tidak realistis tapi malah mengabaikan faktor kesehatan fisik juga mental yang merupakan bagian dari tubuh, hingga berakhir jadi racun.
Apakah Sahabat NOVA yakin jika tubuh kita mengalami obesitas, kita hanya akan menerima tubuh dan mempertahankan tubuh yang enggak sehat itu?
Setidaknya kalau sudah menghormati diri sendiri.
Baca Juga: Keriting Itu Cantik! Yuk, Ikut Gerakan Kriwil.id Biar Kamu Makin PD
Kan kita bakal berusaha membuatnya menjadi lebih baik lagi.
Memang apa, sih, sebenarnya toxic positivity itu?
Berikut ulasannya dari Psikolog Klinis Reynitta Poerwito dan Pendiri Body Positivity Indonesia Floranita Kustendro.
Baca Juga: Tanpa Disadari, Ternyata 5 Kalimat Ini Mengarah pada Body Shaming