Body Positivity: Kalau Terlalu Banyak Cinta, Bisa Jadi Racun

By Siti Sarah Nurhayati,Maria Ermilinda Hayon, Sabtu, 4 September 2021 | 08:00 WIB
Perempuan sedang berkaca (Edwin Tan)

Apa itu toxic positivity?

Reynitta: Istilah toxic positivity adalah konsep mengeneralisasi perasaan positif dan bahagia.

Sehingga di setiap keadaan kita selalu memaksakan diri untuk terus berpikir positif dan menyembunyikan perasaan negatif tentang diri kita.

Kita sama sekali tidak memvalidasi perasaan negatif, kesedihan, dan kekecewaan, hingga akhirnya jadi racun.

Baca Juga: Jadi Brand Ambassador Produk Kecantikan, Itzy Kampanyekan Self-Love 

Dalam kata lain, kita seharusnya juga menerima perasaan negatif, ya?

Reynitta: Sebaiknya emosi negatif itu harus kita terima dan divalidasi.

Sebab kalau kita menyembunyikan emosi, ke depannya akan menjadi beban atau tekanan.

Tekanan itu akan merusak fungsi mental kita setiap hari.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Yuk Tetap Sayangi Diri Sendiri dengan 4 Cara Ini