Ayo Jaga Lingkungan dengan Minyak Goreng Ramah Lingkungan!

By Alsabrina, Kamis, 21 Oktober 2021 | 14:02 WIB
Minyak goreng sawit berekolabel ()

2. Berani Makan Gorengan, Tetap Cinta Lingkungan

Acara yang bertajuk Berani Makan Gorengan, Tetap Cinta Lingkungan ini mengundang tiga narasumber, yaitu Margareth Meutia, Communication, Campaign, and Public Relations Team WWF- Indonesia, Ade Putri Paramadita, Culinary Storyteller, dan Zakari Danubrata, R&D bruule.

Acara ini diadakan secara online di Instagram dan YouTube NOVA pada tanggal 28 September 2021 lalu.

Seperti kita ketahui, minyak goreng ini adalah salah satu produk turunan dari minyak sawit. Nah sayangnya dalam proses produksi minyak sawit ini belum semua perusahaan menerapkan cara-cara yang berkelanjutan.

Akibatnya, industri seperti itu hanya akan menguntungkan secara ekonomi, namun berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Jadi memang ada dampak ketika sebuah komoditas dihasilkan, dan sebenarnya itu bisa diatasi salah satunya dengan cara menerapkan prinsip-prinsip sawit berkelanjutan ini,” kata Margareth Meutia, Communication, Campaign, and Public Relations Team WWF-Indonesia, Selasa (28/09).

Baca Juga: Beli yang Baik, WWF Ajak Kita Beli Barang Berkelanjutan

Untuk itu Yayasan WWF Indonesia, ingin mengajak kita semua, sebagai konsumen untuk beralih menggunakan produk yang berkelanjutan, dalam hal ini minyak goreng.

Menurut Margareth, minyak sawit berkelanjutan ini adalah win win solution, atas permasalah industri sawit yang ada selama ini. Karena dalam proses produksinya memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan, kesejahteraan sosial, tapi tetap menguntungkan secara ekonomi.

“Jadi tidak ada yang salah dengan komoditas minyak kelapa sawit itu sendiri, namun bagaimana proses produksinya, cara pengelolaannya supaya dia bisa berkelanjutan,” ujarnya.

Bagi Zakari Danubrata, R&D Bruule, untuk mendukung program ramah lingkungan, ada beberapa hal yang sudah dan akan dilakukan di bisnisnya tersebut.

“Memang belum sempurna, tapi kita sudah praktikkan seperti misalnya mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan cassava bag untuk pengirimannya. Dan ke depannya kami dalam proses mengelola sampah dari sisa limbah pembuatan bruule ini. Rencananya mungkin bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengolahan sampahnya biar bisa didaur ulang,” ujar Zakari Danubrata.

Baca Juga: Makan Gorengan, Tetap Jaga Lingkungan dengan Minyak Sawit Berkelanjutan