Ayo Jaga Lingkungan dengan Minyak Goreng Ramah Lingkungan!

By Alsabrina, Kamis, 21 Oktober 2021 | 14:02 WIB
Minyak goreng sawit berekolabel ()

NOVA.id - Rangkaian acara Sustainable Fritters Festival yang diselenggarakan oleh NOVA dan WWF-Indonesia serta didukung oleh Super Indo dan RSPO pada 27-30 September 2021 telah selesai.

Acara yang diadakan secara online ini mengajak masyarakat menyadari bahwa kita memiliki pilihan untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan untuk hidup sehari-hari, seperti dalam penggunaan minyak untuk memasak.

Seperti yang diketahui, kita tak bisa lepas dari peran minyak kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari.

Minyak sawit sendiri memberikan banyak manfaat bagi kita, mulai dari memenuhi kebutuhan konsumsi hingga menjadi sumber pendapatan devisa negara.

Baca Juga: Jangan Pernah Buang Minyak Goreng ke Westafel, Hal Buruk Ini Bisa Terjadi!

Minyak kelapa sawit dibutuhkan dalam produk seperti bahan minyak goreng, bahan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, tinta, dan banyak lainnya.

Walaupun memiliki banyak manfaat, minyak kelapa sawit mungkin mempunyai riwayat produksi yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan.

Untuk itu, Yayasan WWF Indonesia ingin mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya minyak kelapa sawit berkelanjutan, salah satunya lewat acara Sustainable Fritters Festival bersama NOVA.

Berikut rangkuman acara Sustainable Fritters Festival yang diselenggarakan oleh NOVA dan WWF-Indonesia serta didukung oleh Super Indo dan RSPO pada 27-30 September 2021.

Baca Juga: Ini 5 Cara Menghemat Pemakaian Minyak Goreng, Ibu Harus Tahu!

1. Ngopi Bareng NOVA bertajuk Masak Cerdas dengan Minyak Goreng Ramah Lingkungan

Melalui Ngopi (Ngobrol Inspiratif) bareng NOVA pada Senin, 27 September 2021, WWF-Indonesia menyuarakan gerakan ’Beri Kami Pilihan’ dan ‘Beli yang Ekolabel’.

Acara Ngopi Bareng NOVA bertajuk Masak Cerdas dengan Minyak Goreng Ramah Lingkungan ini mengajak masyarakat menyadari bahwa kita memiliki pilihan untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan untuk kehidupan sehari-hari, seperti dalam penggunaan minyak untuk memasak.

Ngopi Bareng NOVA dan WWF-Indonesia ini mengundang dua narasumber yaitu Margareth Meutia, Communication, Campaign, and Public Relations Team WWF-Indonesia dan Chef Ragil Imam Wibowo, chef owner dari Nusa Indonesian Gastronomy.

Baca Juga: Jarang Dibuang, Bolehkah Pakai Minyak Goreng Bekas Berkali-kali?

Dalam acara ini, Chef Ragil menuturkan bahwa pemanfaatan minyak goreng sawit berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari kita pun tak akan mengubah kebiasaan, misalnya dalam hal membuat menu gorengan.

Tak hanya itu, Margareth Meutia juga menjelaskan pada masyarakat mengenai sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

Jadi, produsen kelapa sawit harus memiliki sertifikasi RSPO untuk memproduksi minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Ada 8 prinsip yang harus ditaati oleh produsen kelapa sawit untuk mendapatkan sertifikasi RSPO dan salah satu yang penting adalah adanya tanggung jawab terhadap lingkungan.

"Dua hal yang paling penting adalah adanya tanggung jawab sosial dan tanggung jawab lingkungan untuk konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati," jelas Margareth Meutia.

Baca Juga: Ngopi Bareng NOVA Bersama WWF, Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Minyak Sawit Berkelanjutan

2. Berani Makan Gorengan, Tetap Cinta Lingkungan

Acara yang bertajuk Berani Makan Gorengan, Tetap Cinta Lingkungan ini mengundang tiga narasumber, yaitu Margareth Meutia, Communication, Campaign, and Public Relations Team WWF- Indonesia, Ade Putri Paramadita, Culinary Storyteller, dan Zakari Danubrata, R&D bruule.

Acara ini diadakan secara online di Instagram dan YouTube NOVA pada tanggal 28 September 2021 lalu.

Seperti kita ketahui, minyak goreng ini adalah salah satu produk turunan dari minyak sawit. Nah sayangnya dalam proses produksi minyak sawit ini belum semua perusahaan menerapkan cara-cara yang berkelanjutan.

Akibatnya, industri seperti itu hanya akan menguntungkan secara ekonomi, namun berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Jadi memang ada dampak ketika sebuah komoditas dihasilkan, dan sebenarnya itu bisa diatasi salah satunya dengan cara menerapkan prinsip-prinsip sawit berkelanjutan ini,” kata Margareth Meutia, Communication, Campaign, and Public Relations Team WWF-Indonesia, Selasa (28/09).

Baca Juga: Beli yang Baik, WWF Ajak Kita Beli Barang Berkelanjutan

Untuk itu Yayasan WWF Indonesia, ingin mengajak kita semua, sebagai konsumen untuk beralih menggunakan produk yang berkelanjutan, dalam hal ini minyak goreng.

Menurut Margareth, minyak sawit berkelanjutan ini adalah win win solution, atas permasalah industri sawit yang ada selama ini. Karena dalam proses produksinya memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan, kesejahteraan sosial, tapi tetap menguntungkan secara ekonomi.

“Jadi tidak ada yang salah dengan komoditas minyak kelapa sawit itu sendiri, namun bagaimana proses produksinya, cara pengelolaannya supaya dia bisa berkelanjutan,” ujarnya.

Bagi Zakari Danubrata, R&D Bruule, untuk mendukung program ramah lingkungan, ada beberapa hal yang sudah dan akan dilakukan di bisnisnya tersebut.

“Memang belum sempurna, tapi kita sudah praktikkan seperti misalnya mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan cassava bag untuk pengirimannya. Dan ke depannya kami dalam proses mengelola sampah dari sisa limbah pembuatan bruule ini. Rencananya mungkin bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengolahan sampahnya biar bisa didaur ulang,” ujar Zakari Danubrata.

Baca Juga: Makan Gorengan, Tetap Jaga Lingkungan dengan Minyak Sawit Berkelanjutan

3. Ibu Pelopor Produk Berkelanjutan

Acara Sustainable Fritters Festival yang diselenggarakan oleh NOVA dan WWF-Indonesia selanjutnya bertajuk Ibu Pelopor Produk Berkelanjutan.

Acara ini diadakan secara online di Instagram dan YouTube NOVA pada tanggal 29 September 2021 lalu dan mengundang 3 narasumber, yakni Ranie Untara, Momfluencer & Less Waste Enthusiast, Bunga Safari, Founder Mabela Cooking Club, dan Angga Prathama Putra, Sustainable Palm Oil Project Leader WWF-Indonesia.

Ya, sebagai seorang ibu rumah tangga yang sering menjadi "ujung tombak" untuk kebaikan keluarganya, tentu ibu bisa jadi pelopor produk berkelanjutan.

Memulai langkah untuk lebih memperhatikan lingkungan mungkin menjadi sesuatu yang cukup menantang dilakukan, namun tidak mustahil.

Seperti yang diutarakan oleh Ranie Untara bahwa memulai langkah hidup berkelanjutan untuk menjaga lingkungan diawali dari langkah kecil, seperti memperhatikan limbah rumah tangga yang ia hasilkan.

Baca Juga: Simak! Ini 2 Cara agar Wajan Tak Lengket Saat Menggoreng Makanan

Dari sana lah ia lebih bijak dalam memilih produk yang bermanfaat dan juga ramah lingkungan.

"Berawal dari rumah. Ya udah berawal dari situ. Saya jadi pengen tahu kan distribusi sampah rumah tangga aku ke mana. Berakhirnya ke mana. Dari situ aku cari info, belajar mengenai bank sampah, dan ikutan workshop," ujar Ranie Untara.

Pun dengan Bunga Safari dalam komunitas memasaknya, Mabela Cooking Club yang mulai aware terhadap produk-produk berkelanjutan, seperti minyak goreng berekolabel.

“Memang yang untuk minyak goreng RSPO dan berekolabel ini kan kita juga baru tahu ya. Sudah saya sosialisasikan ke dalam grup dan mereka tertarik," ujar Bunga Safari.

“Kemarin saya coba beli ya. Ternyata begitu saya pakai, sama aja seperti minyak goreng kelapa sawit biasa yang ada. Hasilnya bagus, nggak terpengaruh hasil masakannya. Malah nggak cepat kotor (minyak goreng). Ini yang buat saya pede karena nggak ada pengaruhnya ke masakan,” tambah Bunga Safari.

Sementara itu, Angga Prathama Putra, Sustainable Palm Oil Project Leader WWF-Indonesia, menuturkan manfaat yang bisa kita dapat saat menggunakan produk berkelanjutan, yakni turut serta menjaga lingkungan.

"Sebenarnya kita berkontribusi nyata artinya kita turut serta menjaga lingkungan. Dengan pembelian yang kita lakukan, ini akan jadi pertimbangan untuk produsen lain (untuk mengeluarkan produk berkelanjutan)."

Baca Juga: Jadi Ibu Pelopor Produk Berkelanjutan dengan Cara Pakai Minyak Goreng Berekolabel

4. Jaga Lingkungan dengan Gorengan

Acara yang bertajuk Jaga Lingkungan dengan Gorengan menjadi penutup rangkaian acara Sustainable Fritters Festival yang diselenggarakan oleh NOVA dan WWF-Indonesia serta didukung oleh Super Indo dan RSPO ini.

Diadakan pada tanggal 30 September 2021, acara ini mengundang 3 narasumber, yakni Gabrielle S, Nature Enthusiast, Novita Inge, Co-Founder Red Clover Cooks & Bakes, dan Niki Nofari, Corporate Engagement Specialist WWF-Indonesia.

Pada acara ini, dijelaskan mengenai polemik produksi kelapa sawit selama ini. Meski begitu, tidak semua produsen mengabaikan aspek-aspek lingkungan dalam memproduksi minyak sawit.

Masih ada produsen yang mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan untuk meminimalisir terjadinya dampak-dampak negatif tersebut.

Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Ini 2 Cara Bersihkan Minyak Goreng Bekas agar Jernih

Nah, itulah yang dimaksud dengan minyak goreng sawit ramah lingkungan atau berkelanjutan yang juga sudah berkolabel RSPO.

Minyak sawit ramah lingkungan itu diproduksi dengan mempertimbangkan banyak aspek, baik itu lingkungan, legalitas, sosial, juga ekonomi.

Hal itu diungkapkan oleh Corporate Engagement Specialist WWF-Indonesia, Niki Nofari dalam acara Sustainable Fritters Festival dari NOVA dan WWF-Indonesia yang bertajuk Jaga Lingkungan dengan Gorengan, Kamis (30/09) siang di Instagram dan Youtube NOVA.

Jika produk sudah berekolabel, artinya proses produksi minyak dilakukan secara bertanggungjawab sehingga bisa menciptakan dampak baik bagi lingkungan di masa mendatang.

"(Produk) yang sudah mendapat ekolabel artinya ada prinsip-prinsip atau kriteria-kriteria tertentu yang harus diikuti dan patuhi kemudian diverifikasi oleh badan yang independen, memenuhi syarat, direview apakah kita sudah memenuhi atau belum," ujar Niki.

"Ketika syarat terpenuhi, (produk) bisa dapat ekolabel," tutupnya.

Baca Juga: Cara Mudah Menjaga Lingkungan Hidup, Yuk Pakai Minyak Goreng Berekolabel!

 

 

Co-Founder Red Clover Cooks & Bakes, Novita Inge mengatakan selama ini ia menjalankan bisnisnya masih menggunakan produk minyak kelapa sawit yang biasa, belum berekolabel.

Namun, dengan pemahaman baru tentang produk berkelanjutan ini, Novita menjadi sadar akan pentingnya produk berkolabel khususnya minyak sawit demi lingkungan yang lebih baik.

"Dengan adanya acara ini, jadi memperkenalkan keramahan lingkungan, kita jadi tahu," ujar Novita.

"Semoga makin banyak produk yang ramah lingkungan ini," harapnya.

Ya, itulah rangkuman acara Sustainable Fritters Festival yang diselenggarakan oleh NOVA dan WWF-Indonesia serta didukung oleh Super Indo dan RSPO pada 27-30 September 2021 lalu. (*)