Ibu Wajib Tahu, Waspada Gangguan Tumbuh Kembang Anak Ini!

By Ratih, Sabtu, 25 Desember 2021 | 15:02 WIB
Ilustrasi orangtua memantau tumbuh kembang anak (NeoPhoto)

NOVA.id - Orangtua wajib memantau proses tumbuh kembang anak sejak usia dini.

Pasalnya, orangtua perlu menyadari beberapa gejala gangguan pertumbuhan anak yang nantinya bisa berakibat buruk.

Ranah perkembangan anak yang dapat mengalami gangguan meliputi:

Baca Juga: Memiliki Kandungan Protein A2 Beta Casein, Susu Kambing Terbukti Aman Dicerna Anak-anak

- Mobilitas

- Fungsi biologis

- Kognisi (belajar)

- Kemandirian fisik atau emosional

- Bahasa

- Panca indera dan persepsi

- Keterampilan sosial

Baca Juga: Bantuan PIP untuk Anak Sekolah Kembali Cair, Cek Daftarnya di Sini!

Beberapa gangguan tumbuh kembang anak yang mungkin terjadi antara lain:

1. Perawakan pendek (short stature)

Mengutip Kementerian Kesehatan, perawakan pendek merupakan suatu istilah umum untuk tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi

Penyebabnya dapat karena varian normal, seperti gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.

Baca Juga: 5 Tipe Ibu dan Dampaknya pada Karakter Anak, Kamu Termasuk yang Mana?

2. Gangguan intelektual

Mengutip Kementerian Kesehatan, gangguan intelektual merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70).

Akibatnya, menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

Gangguan intelektual dapat disebabkan oleh masalah yang dimulai kapan saja sebelum seorang anak berusia 18 tahun, bahkan sebelum ia lahir.

Anak dengan gangguan intelektual biasanya menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

- Duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain.

- Mengalami kesulitan berbicara.

- Merasa sulit untuk mengingat sesuatu.

- Mengalami kesulitan memahami aturan sosial.

- Mengalami kesulitan melihat hasil dari tindakan mereka.

- Mengalami kesulitan memecahkan masalah.

Baca Juga: Ingin Tampil Kompak dengan Anak? Simak Tips dari Ricky Harun Ini! 

3. Gangguan cerebral palsy

Gangguan cerebral palsy merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh suatu kerusakan pada sel-sel motorik dalam susunan saraf pusat.

Gejala gangguan pada motorik kasar, meliputi:

a. Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang, misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.

- Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan.

- Hiper/hipotonia: gangguan tonus otot.

- Hiper/hiporefleksia: gangguan refleks tubuh.

- Adanya gerakan yang tidak terkontrol.

b. Gejala gangguan pada motorik halus, meliputi:

- Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan.

- Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun.

- Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan.

- Perhatian penglihatan yang inkonsisten.

Baca Juga: Ragam Persiapan yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Punya Anak, Mulai dari Biaya hingga Lokasi Bersalin

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)