Ramai Disinggung Saat Debat Capres Terakhir, Ini Cara Mencegah Stunting Menurut Dokter Gizi

By Maria Ermilinda Hayon, Minggu, 4 Februari 2024 | 21:45 WIB
Cara Mencegah Stunting Menurut Dokter Gizi (yamasan)

Baca Juga: Viral Perempuan Rutin Konsumsi Tablet Tambah Darah untuk Cegah Anemia dan Kehamilan Stunting, Benarkah?

Buat Variasi Makanan

Selain memerhatikan komponen dan komposisi, kita juga wajib memberikan variasi makanan bergizi bagi si kecil untuk cara mencegah stunting. Jangan sampai si kecil setiap hari bertemu dengan tahu, tempe, ayam, dan sayur bayam, ya.

Bergizi memang, tapi toh masih ada jenis makanan lain yang memiliki kandungan nutrisi berbeda untuk tumbuh kembang anak kita.

“Dalam satu hari pun kalau bisa menu tidak berulang. Jadi ada variasi. Karena makan sayur hijau, sayur oranye, sayur ungu, itu kandungan antioksidannya beda-beda. Enggak bisa hanya sayur hijau terus. Pagi bayam, siang ada tomatnya, malam pakai terong, misalnya. Nah, satu hari bisa berbagai warna. Jadi, walaupun sudah seimbang kalau tidak ganti-ganti, salah juga. Itu juga mencegah kebosanan pada anak,” jelas dr. Diana.

Bagaimana, kalau si kecil sukanya hanya sayur bayam, tempe, atau ayam saja? Kan, jadi sulit memberikan variasi makanan.

Sebenarnya, menyiasati si kecil suka dengan sayur dan aneka jenis makanan harus dimulai sejak dini, bahkan saat ia berada dalam kandungan. Tentu, dengan cara ibunya yang wajib mengonsumsi segala variasi makanan.

Dengan begitu, anaknya pun akan lebih mudah untuk mencoba berbagai jenis makanan saat ia sudah ada di luar kandungan.

Dilanjutkan lagi dengan pemberian ASI dan MPASI dengan pola yang sama. Akan tetapi, jika sudah kadung si kecil beranjak besar dan pilih-pilih makanan atau bahkan menolak makanan, bagaimana?

Tentunya ibu dituntut untuk kreatif dan sabar. Misalnya si kecil tak suka sayur, maka coba buatkan menu enak yang kemungkinan besar dia akan coba.

Seperti smoothies manis dari buah dengan campuran sayur atau kue sayur seperti carrot cake.

“Mamanya tidak boleh menyerah dan harus kreatif. Ada penelitian bahwa anak itu baru mau mencoba makanan atau sesuatu yang baru setelah 10 sampai 15 kali percobaan. Jadi, kalau baru masak dua atau tiga kali terus nyerah, ditambah ngambek, enggak bisa,” pungkas dr. Diana.

Jadi, kalau kemarin si kecil belum mau, besok dicoba lagi, ya. (*)