TabloidNova.com - Untuk mencapai sukses bukanlah sesuatu yang mudah. Ada banyak hal yang menunjang pencapaian kesuksesan. Ini sesuai dengan pengalaman Maya Arvini, seorang senior manajer di perusahaan multinasional yang bergerak di bidang TI. Dalam buku pertamanya, Career First, terbitan Gagas Media, Maya menuturkan modal awal mencapai kesuksesan dalam hidup.
"Modal awalnya adalah diri kita sendiri," ujarnya. "Kitalah yang mengendalikan jalan hidup melalui apa yang kita lakukan sepanjang perjalanan mewujudkan mimpi." Selain diri sendiri, Menurut Maya, berikut hal-hal yang diperlukan sebagai modal awal meraih sukses.
1. Memiliki Tekad
Untuk mencapai kesuksesan, perlu adanya tekad yang besar untuk meraihnya. Seperti halnya tidak ingin melihat wajah orangtua kita kecewa ataupun ingin memiliki hidup yang lebih baik dari orangtua kita. Sehingga kita dapat menjalani segala tantangan yang nantinya akan bermunculan.
2. Menentukan Prioritas
Pergaulan memang sering membuat kita terlarut dalam kesenangan sementara, yang sering sekali tidak memberikan manfaat bagi kita. Tetapi itu adalah proses pencarian identitas diri yang dengan sendirinya harus dialami. Namun untuk mewujudkam impian sukses, sedari muda kita harus menetapkan fokus dan tekad yang kuat demi mencapai tujuan. Kuncinya adalah, mulailah tentukan prioritas dalam kehidupan.
3. Disiplin dan Fighting spirit
Untuk mencapai kesuksesan memang tidak mudah. Butuh pengorbanan yang tak sedikit. Maya misalnya, mengorbankan waktu bergaul dan senang-senangnya dan mencurahkan upaya ekstra dalam belajar. "Karena dengan begitu akan membuat diri Anda menjadi seorang pekerja keras, yang akan membuat Anda disiplin dan memberikan diri Anda fighting spirit yang besar," kata Maya. Ia juga pantang menyerah, karena jika lengah, maka semuanya akan berantakan.
4. Mengenal kegagalan
Tidak ada yang suka dengan kegagalan, tapi hal ini menjadi sesuatu yang Anda perlukan sepanjang jalan menuju sukses. Mengingat kegagalan akan membuat Anda menjadi semakin matang dalam menempuh jalan menuju kesuksesan. Ibarat permainan sepakbola, satu-satunya cara menghadapi kegagalan adalah menerima kenyataan tembakanmu meleset, lalu mundur mengatur barisan sehingga kamu mencoba menembakkan gol lagi (segera bangkit dari kegagalan). Karena kegagalan adalah peluang tak tergantikan untuk berinstropeksi dan mengatur strategi.
5. Passion dan Life Interest
Masing-masing orang memiliki bakat-bakat dan keunikan yang tepat sebagai modal kesuksesan, yang harus dieksplorasi dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Idealnya, perolehan dan pengasahan bakat-bakat berjalan beriringan dengan apa yang menjadi passion dan life interest kita. Jika kita memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan passion dan life interest kita, maka setengah kesuksesan sudah ada dalam genggaman kita, karena kita tidak setengah-setengah menjalankannya. Dan setengah lagi yaitu kerja keras.
6. Jaga Pergaulan Anda
Sesuai dengan pepatah Inggris, "Birds of a feather flock together", yang artinya orang-orang yang memiliki kesamaan selera, minat, atau kepentingan akan dengan sendirinya berkumpul bersama. Cermati saja lingkaran pergaulanmu. Kamu tidak akan menyangka bahwa lingkaran itu, baik di sekolah, kampus atau ditempat kerja, pada dasarnya berpeluang besar untuk menjadi salah satu pendorong kesuksesanmu. Hal yang paling mudah untuk mencermati lingkaran pergaulanmu adalah dengan mengingat "peta pergaulan" masa lalu di sekolah.
7. Tokoh Idola
Menurut Maya, memiliki tokoh idola menjadi pendorong saat dirinya down. Orangtuanya membuat dirinya ingat sepanjang masa kecil dan remaja, ketika dirinya masih bergantung pada mereka, dan berusaha untuk tidak mengecewakannya. Mereka juga memperlihatkan sikap seperti apa yang perlu dilakukan demi bertahan hidup dengan baik.
Dari ibunya, ia belajar mengambil keputusan penting. Ketegasan dan kekukuhan pendirian sangat menginspirasi diri Maya. Dan dari ayahnya, ia mendapat contoh bagaimana berdisiplin dalam organisasi. Dirinya melihat bagaimana beliau mewujudkan komitmennya dengan mencurahkan waktu dan energi yang tidak sedikit demi organisasinya. Mencontoh prinsipnya dalam berkomitmen. Dan dari kedua sosok orangtuanya, Maya belajar untuk berbagi dengan orang lain.
Wikkianto