Tiwul Yu Tum, Penggemarnya dari Wisawatan sampai Pak Sultan

By nova.id, Kamis, 30 April 2015 | 09:05 WIB
Tiwul Yu Tum Penggemarnya dari Wisawatan sampai Pak Sultan (nova.id)

Beberapa bulan belakangan, Dinas Pariwisata Gunung Kidul juga mengajak Ratmi terlibat dalam berbagai kegiatan. Ke depan Tiwul Yu Tum masih ingin mengembangkan produk tiwul instan. "Banyak peminatnya. Apalagi musim libur. Saya juga berjualan tiwul instan secara online," ujar Ratmi yang kini memiliki dua cabang toko lagi di Jl Siyono dan kios di Pantai Baron.

Tiwul Yu Tum benar-benar sudah naik kelas.

Dua Jam Langsung Habis Di jantung kota Yogyakarta, tepat di pinggir jalan AM Sangaji, sebelah utara Tugu, Bu Hadi juga menjual gatot dan tiwul. "Pembeli gatot-tiwul buatan saya berasal dari beragam kalangan. Mulai masyarakat biasa sampai Ngarsadalem. Sering juga dapat pesanan dari berbagai isntansi untuk acara rapat," ujar Bu Hadi.

Artis ibu kota saat menyambangi Yogya juga sempat mencicipi gatot dan tiwul buatannya. "Antara lain Eddies Adelia, Tina Toon, Didi Petet, lainnya lupa," timpal Rita, anak Hadi.

Hadi mengaku mengikuti jejak neneknya. Sejak tahun 1975, kala masih remaja, Hadi sudah ikut membantu neneknya. "Usaha nenek dilanjutkan ibu, kemudian saya sendiri yang jualan. Saya menempati lokasi ini sejak nenek jualan," kisah Hadi yang jualan di pinggir trotoar selebar kurang lebih 1,5 m X 3 m.

Dagangan yang dijajakan sejak pukul 17.00 laris luar biasa. Hanya dalam waktu dua jam, dagangan sudah habis. Larisnya gatot-tiwul olahan ibu 7 anak ini sudah terkenal di Yogya. "Olahan gatot-tiwul ini sama seperti zaman nenek. Saya tidak ada rahasia. Rasa manisnya terbuat dari gula merah asli," ujar Hadi yang kerap menerima pesanan untuk berbagai acara.

Hidup berkecukupan dari gatot dan tiwul juga dirasakan oleh Martini, yang berjualan di Pasar Ringin, Bugisan. Dari hasil jualan ia berhasil mengantarkan tujuh anaknya mengenyam pendidikan. Ada yang menjadi anggota TNI AU ada juga yang berhasil meraih sarjana. Ia juga hidup layak, bisa membeli rumah dan mobil.

Tak cuma pandai memasak gatot-tiwul yang enak, Martini juga terampil membuat lopis, cenil, serta ketan bubuk kukus. Jualannya pun bervariasi. Berkat tiwul pula, Martini mengaku sudah beberapa kali masuk tayangan teve.

Rini Sulistyati