Bagaimana Bila Si Kecil Buta Warna?

By nova.id, Rabu, 17 September 2014 | 08:29 WIB
Bagaimana Bila Si Kecil Buta Warna (nova.id)

Buat hidupnya lebih mudah

Tentu saja kehidupan akan berat bagi Si Kecil nanti. Misalnya, ia tidak akan bisa menikmati keindahan senja yang penuh semburat merah dan oranye, karena ia hanya bisa melihat satu warna saja. Bahkan pelangi baginya muncul dalam warna garis biru dan kuning.

Kabar baiknya, peningkatan kesadaran orang akan kesulitan para penderita buta warna semakin membaik. Sebagai contoh, web desainer dapat menghindari skema warna merah-hijau dan memilih untuk perpaduan yang lebih mudah dibedakan seperti biru-hijau dan biru-merah.

Yang perlu Anda catat, keadaan ini tak selamanya berbahaya bagi anak Anda. Memang, gangguan kecil seperti tak mengenali masakan yang gosong, atau buah yang terlalu masak, pasti akan ada. Yang lainnya menyangkut karir, karena penderita buta warna tak bisa menjajal pekerjaan tertentu, seperti pilot.

Namun Anda juga harus pastikan, keadaan buta warna ini bukanlah efek dari penyakit yang lebih berbahaya, seperti penyakit makula atau kerusakan saraf optik. Untuk itu, diagnosa dini sangat penting.

Bagi mereka, ini normal

Kebanyakan penderita buta warna meremehkan kondisi mereka sendiri karena mereka tidak tahu apa kekurangan mereka.  

Neitz berkata, "Orang buta warna kerap berjalan berputar sambil berkata 'saya melihat banyak warna'. Tetapi sebenarnya, dia hanya melihat sekitar 10.000 nuansa dari satu warna saja."

Padahal, seseorang dengan pengelihatan normal dapat melihat hampir 1 juta nuansa dari banyak warna, katanya. Tapi, "Sulit bagi orang buta warna untuk memahami bahwa mereka hanya melihat 1 persen dari warna yang orang lain lihat."

Tetapi buat kebanyakan orang dengan buta warna, kondisi ini bukanlah kekurangan tetapi sebuah ciri khas, seperti kidal atau berambut keriting.

Rochman-Romdalvik, seorang buta warna kelahiran San Fransisco yang baru berusia 9 tahun berkata, "Beberapa orang berpikir bahwa menjadi buta warna adalah masalah yang besar. Mereka tidak terlalu mengerti bahwa sebenarnya itu bukanlah suatu masalah yang besar jika Anda sudah terbiasa."

Wikkianto / Sumber: Yahoo Health