TabloidNova.com - Sindrom Asperger adalah salah satu gejala autisme di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungan, sehingga kurang begitu diterima. Tahukah Anda, sindrom ini ditemukan Hans Asperger, dokter anak asal Austria tahun 1944? Namun, sindrom ini baru diteliti dan diakui oleh para ahli tahun 1980-an.
Ada 10 perilaku umum penyandang sindrom Asperger tersebut:
1. Anak fokus pada satu hal selama berjam-jam, seperti terpaku mobil, mainan, atau buku-buku. Lalu, mereka main dalam waktu yang terlampau lama.
2. "Biasanya anak dengan sindrom Asperger seperti profesor kecil," menurut Sheila D, salah satu anggota Circle of Moms. "Kemampuan verbal mereka sangat maju, namun terpaku pada topik yang mereka ingin bicarakan sepanjang waktu." Bahkan mereka dapat berbicara lebih formal untuk anak seusia mereka, atau memilih berbicara dengan orang dewasa.
3. Kesulitan sosial adalah kunci dari sindrom Asperger. Menurut Eliana F, anggota yang lain, "Saat ada kerja kelompok di sekolah mereka akan sulit mengikuti karena tidak mengerti dan tidak bisa menerima orang lain." Akibatnya, anak-anak dengan sindrom Asperger terisolasi dari rekan-rekan mereka.
4. Anak Asperger membutuhkan rutinitas seperti kegiatan yang berurutan mulai dari pagi sampai sore. Kalau tidak akan sangat membingungkan bagi anak-anak seperti itu.
5. Banyak anak dengan sindrom Asperger tidak dapat menangani rutinitas sehingga menjadi kacau saat melakukan sesuatu di luar itu. Hal itu digambarkan sebagai ketidakmampuan mengendalikan emosi ketika ada hal yang tidak beres.
6. Kurang berempati terhadap orang lain sehingga terkesan tidak memiliki perasaan, keinginan, dan kebutuhan. Bahkan benar-benar bisa menyendiri.
7. Sulit memahami nada bicara dan aksen. Malah tidak dapat memahami sarkasme atau lelucon, jadi tidak mengetahui apakah seseorang bercanda atau serius.
8. Ekspresi yang tidak biasa dari wajah atau posturnya. Kelihatan saat menatap orang lain, atau menghindari kontak mata sama sekali.
9. Biasanya keterampilan motoriknya juga telat, tidak atletis, dan memiliki motorik yang jelek. Apalagi jika disuruh melompat atau lari akan merasa kesulitan.
10. Banyak anak dengan sindrom Asperger meningkatkan kepekaan sensoriknya, sehingga dengan mudah bersemangat dengan sensasi tertentu seperti mendengar suara keras.
Jika Anda melihat salah satu dari perilaku umum penyandang sindrom Asperger tersebut, jangan sedih atau putus asa. Ini bukanlah akhir dari segalanya. Datangi ahlinya, cari kelompok yang memiliki anak yang sama, dapatkan informasi sebanyak mungkin, dan menjadi ibu terbaik buat anak-anak. Mereka perlu dukungan penuh dari Anda!
Noverita K. Waldan