Begitu terdengar suara dentuman dan kaca-kaca gedung pecah, "Kami bertiga lari ke arah belakang hotel. Di sana sudah banyak orang. Saya syok banget lalu dilarikan ke rumah sakit. Napas saya sesak karena menghirup asap bom. Rasanya lebih syok daripada tahun 2003. Kok, bisa dua kali kejadian, ya?" tanyanya dalam nada masygul.
Usai dirawat di rumah sakit selama empat hari, Bambang tak bisa tidur nyenyak. "Sebentar-sebentar bangun. Entah kenapa," ujar Bambang tanpa ekspresi.
Masih mau kembali kerja di Marriott? "Masihlah. Itu pekerjaan saya. Mau ke mana lagi? Tapi entah kapan saya akan kembali kerja. Pihak perusahaan tidak memaksa kapan harus masuk. Terserah saya saja. Saya hanya perlu waktu untuk menenangkan diri, setelah tenang akan bekerja lagi. Saya bersyukur, dengan kondisi fisik seperti ini, perusahaan masih mau mempekerjakan saya," tegas pria yang pernah jadi instalator listrik di tiga rumah sakit itu.Rini Sulistyati