Akhir Derita Prita (2)

By nova.id, Senin, 8 Juni 2009 | 03:05 WIB
Akhir Derita Prita 2 (nova.id)

Akhir Derita Prita 2 (nova.id)
Akhir Derita Prita 2 (nova.id)

"Begitu tiba di rumah, Prita menciumi anaknya sambil menangis bahagia. (Foto: Romy Palar/NOVA) "

Trauma Email Yang jelas, sambung Prita, ia mengaku trauma menuliskan curhatnya lewat email. "Saya sendiri tidak tahu, bagaimana bisa email itu muncul di surat pembaca dua harian, di facebook, dan di blog. Nomor ponsel yang tertera di situ juga bukan milik saya. Saya enggak tahu siapa yang menyebarluaskan email saya itu," ujarnya sambil menggelengkan kepala.

Meski jujur mengaku kecewa dan kesal, ia tidak membenci RS Omni. "Secara pribadi, saya memaafkan mereka. Ini kuasa Tuhan. Sampai akhirnya saya masuk penjara pun, memang ini jalan hidup saya." Selain kebaikan Tuhan, menurut Prita, yang membuatnya kuat menjalani semua ini adalah kesadaran bahwa ia masih diperlukan anak-anaknya. "Juga dukungan luar biasa dari suami saya, Andri."

Andri, kata Prita, sampai harus membolos kerja demi mengurus banyak hal sejak ia ditahan. Terutama mengurus permohonan perubahan status tahanan. "Belum lagi ia harus menjaga anak-anak dan menjenguk saya di sini. Saya punya suami yang sangat hebat!" ujar Prita tersenyum bahagia.