1. Menabung rutin per bulan. Misalnya gaji tetap Rp 3 juta per bulan, sisihkan sekitar 10-20 persen, yakni Rp 300.000 - Rp 600.000. Keuntungannya, dana yang terkumpul bisa dihitung, setahun Rp 3.600.000 - Rp 7.200.000. Masalahnya, jarang ada orang memiliki komitmen tinggi untuk menabung rutin dengan jumlah yang sama, apalagi melebihi.
2. Menabung tidak rutin per bulan, tapi hanya kalau dapat bonus saja. Keuntungannya, jumlah yang didapat bisa langsung besar, tapi dana yang terkumpul membutuhkan waktu relatif lama.
3. Menabung rutin per bulan ditambah bonus, hingga target yang akan dicapai bisa lebih cepat terealisasi. Dalam setahun dengan tabungan rutin sebesar Rp 3.600.000 - Rp 7.200.000 ditambah 3x bonus masing-masing Rp 2.000.000, contohnya, dipastikan bisa terkumpul Rp 9.600.000 - Rp 13.200.000. Safir sangat menyarankan pemakaian cara ini, terlebih bila dana dibutuhkan cepat.
MENUNTUT KOMITMEN TINGGI
Masalahnya, seberapa besar pun gaji seseorang, bila tidak pintar-pintar mengatur, bukan mustahil setiap bulan ia pasti akan selalu kehabisan, hingga tak ada dana tersisa untuk menabung. Untuk itu, Safir menyodorkan dua syarat:
· Motivasi dan komitmen
Ada orang yang karena sangat ingin memiliki motor rela mengurangi pengeluarannya per bulan. Dia berhitung cermat berapa uang yang harus dikumpulkannya per hari agar motor tersebut bisa didapatnya dalam jangka waktu setahun. Dari contoh kasus ini, keberhasilan seseorang mendapatkan benda yang diidamkannya sangat ditentukan oleh seberapa kuat motivasinya. Begitu juga halnya jika seseorang ingin membeli rumah, mobil, atau benda berharga lainnya.
Namun perlu diingat, kuatnya motivasi belum tentu bisa berjalan maksimal bila tidak dibarengi dengan komitmen tinggi. "Bila per hari dia memutuskan harus mengumpulkan uang Rp 10.000, maka di hari-hari berikutnya dia tetap diminta untuk berkomitmen mengumpulkan uang minimal dengan jumlah sama."
· Pilih sistem yang tepat
Menurut Safir, bagus-tidaknya sistem menabung yang jadi pilihan juga turut mendukung keberhasilan seseorang mendapatkan benda yang diidamkannya tadi. Contohnya, tidak semua individu merasa cocok untuk menabung setiap bulan dengan datang ke bank.
Nah, mereka harus memilih sistem menabung lain, semisal dengan meminta perusahaan memotong gajinya setiap bulan untuk kemudian ditransfer langsung ke rekening depositonya. Bisa juga dengan cara menyimpan uang dalam bentuk emas, reksadana maupun bentuk investasi lain. "Intinya," lanjut Safir, "semakin bagus dan cocok sistem tabungan yang dipilih biasanya kian besar pula tingkat keberhasilannya."
JANGAN MEMAKSA DIRI