Mengapa Para Korban Sedih Emon Ditangkap?

By nova.id, Selasa, 27 Mei 2014 | 03:26 WIB
Mengapa Para Korban Sedih Emon Ditangkap (nova.id)

TabloidNova.com - Ditemui Jumat (23/5) sore lalu, Erlinda, Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mengungkap temuan baru dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak. Salah satu kasus yang saat ini masih menjadi perhatiannya adalah kasus kekerasan seksual yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Emon alias Andri Sobari (24) membuat para anggota KPAI tercengang. Sebanyak 29 ahli yang terdiri atas psikolog, dokter, dan psikiater, yang dihadirkan di Sukabumi, menemukan fakta bahwa 70 persen korban mengaku sedih Emon ditangkap.

"Ternyata Emon memberi kasih sayang dan kehangatan yang mereka tidak dapatkan dari keluarga," aku Erlinda.

Rupanya para korban yang jumlahnya lebih dari 100 orang itu selama ini tidak mendapat perlakuan kasar dari Emon. Pada Emon, tentunya hal ini hanya merupakan strategi Emon untuk mendapatkan perhatian para korbannya. Namun dari kenyataan itu, Erlinda berpesan agar para orangtua untuk mawas diri.

"Kembalikan lagi kehangatan dan rasa kasih sayang dalam kehidupan keluarga. Peran serta keluarga sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Bagaimana bila terlambat? "Tips saat mengetahui anak menjadi korban penyimpangan perilaku seksual adalah, jangan pernah memberikan bentakan dan perlakuan kasar. Ketika anak melihat pornografi atau perilaku menyimpang, justru mereka harus dipeluk dan dibimbing ke arah science dan agama," ujar Erlinda.

Inilah, menurut Erlinda, yang jarang dimiliki oleh orangtua saat ini.

Edwin Yusman