TabloidNova.com - Ditemui Jumat (23/5) siang, Erlinda, Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan, setiap bulan KPAI menerima rata-rata 30 kasus. "Sejak Januari sampai April kami menerima laporan sekitar 486 kasus," ujar wanita berkulit putih ini.
Jumlah ini dinilai Erlinda sebagai jumlah yang fantastis. "Diawali dari kasus JIS yang pengamanan sekolahnya melebihi embassy, tapi dalamnya surga predator. Enam tersangka sudah dibekuk, namun jejak lainnya masih ada atau tidak kita lihat lagi. Setelah itu, kasus lain bermunculan," paparnya.
Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Erlinda mengaku jika sejak lama KPAI sudah menyampaikan kepada beberapa pihak mengenai pentingnya pendidikan seks sejak dini.
"Beberapa tahun lalu kami katakan agar mempersiapkan anak bangsa dengan edukasi seks. Ternyata saat itu pemerintah dan masyarakat belum siap dengan pendidikan seks usia dini. Tapi apa yang kita khawatirkan sekarang terjadi," paparnya.
Data kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terus bertambah menurut Erlinda juga tidak lepas dari peran serta masyarakat. Bahwa saat ini, masyarakat berani untuk mengadu dan menindaklanjuti kasus kekerasan seksual yang awalnya dianggap patut disembunyikan karena dianggap aib keluarga.
"Saya ingin memberikan apresiasi keluarga dan korban yang mau memberi kesaksian," lanjutnya.
Edwin Yusman