TabloidNova.com - Senin (21/4) kemarin, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengakui pihaknya menemukan perubahan layout toilet yang menjadi lokasi pencabulan. Untuk itu penyidik langsung meminta kepada pihak JIS untuk mengembalikan layout seperti semula dan memasang garis polisi.
Menyusul laporan kasus kekerasan seksual di sekolah bertaraf internasional tersebut. Senin (21/40 kemarin, Rikwanto mengakui sudah mendengar kabar bahwa kemungkinan terdapat korban kejahahatan seksual lain. Agar kabar tersebut tidak berkembang liar, dirinya mengimbau kepada mereka yang memang menjadi korban untuk bisa segera melaporkan langsung ke pihak kepolisian.
"Saat ini laporannya baru satu, tapi kalau memang ada korban lainnya kami persilahkan mereka segera melapor," tuturnya.
Rikwanto juga membenarkan bahwa Senin (21/4) kemarin 28 orang pegawai perusahaan alih daya yang bekerja di JIS melakukan tes darah di Rumah Sakit Polri Keramat Jati. Pemeriksaan dilakukan untuk menjawab kekhawatiran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait adanya tersangka lain dalam kasus pelecehan seksual ini. Bukan hanya itu, hasil tes darah tersebut nantinya dapat menjadi pelengkap jika ada temuan baru.
Agar kasus ini segera tuntas, KPAI juga meminta JIS untuk memeriksakan kesehatan atau tes darah semua murid. Hal ini dilakukan untuk menelusuri adanya dugaan murid lain yang menjadi korban. "Kami meminta kepada pihak JIS agar seluruh murid dilakukan tes darah. Jangan-jangan ada anak-anak lain yang juga terkena virus," kata Sekretaris KPAI Erlinda.
Edwin Yusman