TabloidNova.com - Akibat tindakan tidak senonoh petugas kebersihan, AK (5) hingga kini masih mengalami trauma fisik dan psikis. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, bahkan mengatakan AK mengalami trauma akut.
Berbicara seputar rencana pemulihan kondisi kejiwaannya, Arist menyatakan sudah menyiapkan tim yang terdiri atas beberapa psikolog. Terlepas dari hal itu, Arist meminta JIS juga ikut bertanggungjawab memulihkan kondisi kejiwaan korban seraya melakukan investigasi apakah ada korban lain. Hal itu dinilai penting, karena, "Saya pikir karena pelaku melakukan kekerasan ini secara bersama-sama, sehingga enggak mungkin jika korbannya hanya satu," tukas pria berkacamata ini.
"Apalagi anak itu bisa datang ke toilet berkali-kali. Saya pikir kalau sekali terjadi dan dia trauma, pasti dia enggak mau ke toilet lagi. Jadi pasti ada intimidasi sehingga korban mau datang ke toilet berkali-kali. Luka pada dubur mengindikasikan bahwa tindakan itu tidak terjadi hanya sekali," papar Arist dengan suara keras.
Pemulihan kondisi kejiwaan ini dinilai Arist penting untuk dilakukan secepatnya. Pasalnya, "Biasanya korban yang tidak diterapi, pada usia tertentu justru akan menjadi pelaku. Menjadi pelaku karena untuk membalas dendam untuk menyakiti orang lain bukan karena menikmati. Jadi saat ini adalah masa penting bagi korban untuk disadarkan lepas dari ancaman dan ketakutan itu," tuturnya.
Dugaan Arist bahwa ada korban lain selain AK berdasarkan alasan adanya dua keluarga yang sudah menghubungi hotline Komnas A. "Kedua orang itu mengaku keluarga anak TK yang sekolah di JIS. Beberapa kali sempat telepon tapi belum ada laporan resminya sampai saat ini," tutupnya.
Edwin Yusman
KOMENTAR