Sebelumnya, sekitar satu bulan yang lalu, A ternyata pernah merasakan dinginnya hotel prodeo. Ia pernah tertangkap polisi saat membawa sepeda motor dengan plat nomor polisi yang sudah diganti. "Sempat ditahan semalam. Saya harus bayar tebusan untuk keluar. Uangnya saya pinjam dari DA," ungkapnya.
DA adalah bos A dalam usaha memulung barang-barang bekas. Sudah sekitar satu setengah tahun lamanya pemuda tanggung lulusan SD ini bekerja untuk DA. "Saya tinggal bareng Bos," ujarnya. Untuk membayar hutangnya kepada DA, A pun mendatangi Jordan untuk meminjam uang. "Uang satu juta saya pinjam (dari Jordan) untuk bayar hutang ke Bos saya," jelasnya.
Ternyata, berhutang kepada Jordan membuatnya 'gerah' karena kerap ditagih. Oleh DE, salah satu pelaku yang juga memiliki hutang kepada Jordan, A diajak untuk menghabisi nyawa Jordan dengan iming-iming akan mendapatkan sebuah sepeda motor dan uang. "Saya enggak kuat bayar setorannya. Saya pengen punya motor juga," ujar A beralasan.
A bersama dengan DA, DE dan dua rekannya yang lain kemudian mendatangi Jordan di rumahnya di Perum Griya Satria Jingga, Bojong Gede, pada Rabu (18/7) sekitar tengah malam. Menurut A, awalnya mereka hanya mengobrol biasa dengan Jordan. "Ngobrol-ngobrol gitu. Om Jordan minta dicarikan orang pinter buat istrinya supaya pulang. Kan, dia ditinggal istrinya," katanya. Saat mengobrol, A mengaku ditugasi untuk mengawasi keadaan kalau-kalau ada orang lain yang datang bertamu.
Di tengah-tengah obrolan itulah, DE kemudian berjalan ke belakang Jordan dan menghantamkan martil ke kepala bapak tiga anak itu. Jordan yang sempat tersadar, akhirnya meregang nyawa setelah dipukul berkali-kali.
Tidak hanya Jordan yang mereka habisi. Edward yang tengah tidur di kamarnya pun harus meregang nyawa dengan cara yang sadis. Pisau dapur yang diakui A sebagai milik DE, dipakai untuk membungkam Edward yang sempat melawan. Usai melakukan tindakan keji itu, A diberi uang sebesar 100 ribu rupiah sebagai uang jajan dari DE. "Setelah itu saya pulang ke rumah, tidur," ujar A datar.
Kini, anak ketiga dari lima bersaudara ini mengaku menyesal. Ia pun berharap dirinya bisa segera dibebaskan. "Pengin pulang. Kangen keluarga," katanya singkat.
Renty