Pramugari Dilarang Terbang Karena Berambut Keriting

By Nova.id, Jumat, 6 Juli 2012 | 12:09 WIB
Pramugari Dilarang Terbang Karena Berambut Keriting (nova.id)

 

NOVA.id - Perlakuan diskriminatif terhadap awak kabin terus disuarakan.

Setelah diadukan soal rumus BMI yang diadaptasi untuk penampilan pramugari dan pramugara, Garuda Airlines kembali dikecam oleh Ikatan Awak Kabin Garuda terkait isu bagian tubuh.

"Ada diskriminasi bentuk lahiriah yang akhirnya membuat rekan kami harus di-grounded selama beberapa minggu tak boleh terbang dan dipotong tunjangannya," papar Dewi Anggraini, pengurus IKAGI.

Baca Juga : Begini Caranya Memilih Sampo untuk Rambut Keriting, Beda!

Adalah Jacqueline Tuwanakota asal Indonesia Timur yang terlahir dengan rambut keriting.

Biasanya saat bertugas, Jacky kerap menyanggul cepol rambutnya dengan rapi.

Sayangnya, kebijakan seragam GA terbaru mengharuskan pramugari memiliki tatanan rambut twist.

Baca Juga : Helen Mirren Ungkap Diskriminasi Umur Parah Di Hollywood

"Cara baru ini tidak bisa diikuti oleh rekan kami karena kendala rambutnya yang sulit ditata model twist," ungkap Dewi kepada NOVA.

Bukan hanya Jacky sebenarnya yang mengeluhkan model seragam dan rambut kali ini.

Beberapa pramugari pun tidak sepakat model rambut juga ikut-ikutan diseragamkan.

Baca Juga : Perempuan dan Pemilu 2019: Kenali Karakteristik Hoax, Jadilah Pemilih Cerdas

Pasalnya, penggunaan banyak jepit untuk model rambut twist kerap menimbulkan pusing dan sakit kepala.

Pada akhirnya, ini menimbulkan ketidaknyamanan saat bertugas.

"Seharusnya, yang penting pekerja bisa bekerja sekaligus merasa nyaman melakukan pekerjaannya. Atau paling tidak, (GA) meminimalisir aturan yang membuat karyawan tidak nyaman," harap Dewi menyuarakan keinginan pramugari maskapai nasional tersebut.

Baca Juga : Video Keluhan Penumpang Beredar, Ini Penjelasan Garuda Indonesia

Malangnya, bukan jalan keluar yang diberikan perusahaan.

Jacky justru di-grounded selama 2 minggu.

Pasca-kesulitan melakukan gulungan pada rambut, Jacky berusaha memotong pendek rambutnya agar tak perlu di-twist.

Baca Juga : Takut Mengubah Gaya Rambut? Sebelum Menyesal, Pastikan 4 Hal Ini Terlebih Dahulu

Perusahaan memang menganjurkan pramugari mengenakan model rambut pendek jika keberatan untuk menggulung rambut.

Tetapi tindakan tersebut justru membuat keriting rambut Jacky semakin kentara.

Ujung-ujungnya, perusahaan menjatuhkan sanksi pada Jacky dengan alasan "rambutnya terlalu keriting".

Baca Juga : KPI Jatuhkan Sanksi untuk 2 Program Televisi Ramadan, Ini Alasannya

Dia pun tidak diizinkan terbang hingga menyelesaikan masalah rambut.

"Kalau perusahaan menuntut rambut rekan kami itu harus diluruskan, itu seperti menuntut semua orang mengecat rambut. Padahal tidak semua orang bisa mengecat rambut sesuai tuntutan perusahaan," pungkas Dewi menyayangkan diskriminasi yang masih dimiliki perusahaan sekaliber maskapai nasional tempatnya bekerja. (*)