Mengenang Sang Iron Lady, Cincin Baru di HUT Perkawinan Terakhir (2)

By nova.id, Rabu, 9 Mei 2012 | 05:45 WIB
Mengenang Sang Iron Lady Cincin Baru di HUT Perkawinan Terakhir 2 (nova.id)

Mama selalu berkata apa adanya, tidak mempermanis ataupun memperburuk. Kami harus bisa menerimanya. Meski awalnya syok karena Mama terlihat begitu sehat meski sudah stadium IV.

Ada rencana yang batal?

Tanggal 12 Mei nanti sebenarnya saya diwisuda. Sejak dua bulan lalu, sebelum Mama stroke, saya sudah bilang, Mama dan Papa harus datang saat wisuda. Tidak lama setelah itu ternyata Mama stroke.

Apa makanan favorit buatan Mama?

Mama hampir jarang masak. Mama suka bikin chicken fillet yang rasanya enak banget tapi kalau disuruh mengulang masakan yang sama, Mama enggak bisa dan enggak mau. Baru kalau ada mood Mama masak.

Bagaimana rasanya saat Mama dibicarakan orang?

Saya tidak pernah percaya apa yang dimongin orang tentang kejelekan Mama. Saya lebih percaya Mama. Awal-awalnya saya marah kenapa Mama dijelekin karena Mama tidak seperti itu. Tapi kami memang tidak bisa menyenangkan semua orang dan kenyataan itu tentu saja harus diterima.

Ada firasat sebelum kepergian Mama?

Tidak ada sama sekali. Begitu juga saat Mama terserang stroke. Saya percaya, Mama akan bisa melewatinya karena selama 1,5 tahun sudah berjuang keras melawan penyakitnya. Hati Mama kuat, meski sosoknya mungil dan lemah gemulai.

Bagi kami, Mama itu iron lady. Bayangkan saja, Mama bisa kuliah, belajar, bikin paper sendirian di luar negeri selama bertahun-tahun tanpa ada keluarga. Mama jadi figur buat anak-anaknya. Meski ditinggal, kami juga tidak menjadi sosok manja, sedih, lalu malas sekolah. Mama juga selalu mengajarkan untuk menghargai pilihan orang.

Hasuna Daylailatu, Noverita, Renty, Sukrisna