Memasak bagi sebagian besar perempuan menjadi hobi yang mengasikkan. Selain bisa menghemat pengeluaran dengan mengurangi bujet makan di restoran, Kembali ke Dapur tentu terasa membanggakan karena tujuannya sangat mulia demi menghidangkan menu makan untuk anggota keluarga seperti suami dan anak tercinta.
Namun, apa jadinya bila kenaikan harga nilai tukar Dolar mempengaruhi harga bahan makanan yang melambung tinggi? Haruskah suami dan anak kita mengurangi porsi dan jadwal makannya? Tentu hal tersebut mustahil terjadi.
Para ibu, tips masak menyiasati harga bahan makanan yang mahal di bawah ini mudah-mudahan tetap menginspirasi Anda Kembali ke Dapur untuk menyajikan menu makan keluarga tanpa harus kekurangan gizi, nutrisi maupun porsinya.
Berdasarkan survei Tabloid Nova Kembali ke Dapur, terdapat 5 tips masak menyiasati harga bahan makanan yang mahal, seperti yang dirangkum dari sejumlah saran yang diberikan oleh Sahabat Nova. Semoga 5 tips menyiasati naiknya harga bahan makanan berikut dapat menjawab kebingungan Anda untuk selalu Kembali ke Dapur.
Jadi, mau masak apa hari ini? Mari kita Kembali ke Dapur!
Memasak dengan porsi yang pas sesuai jumlah anggota keluarga Tidak berlebihan sehingga mubazir dan justru malah membuangnya. Tips masak menyiasati naiknya harga bahan makanan yang pertama ini sangat patut Anda terapkan. Bila Anda terbiasa memasak dalam jumlah yang berlebih namun kerap dibuang karena tidak dimakan, maka mulailah memasak sesuai jumlah anggota keluarga.
Jangan sampai ada yang terlupakan seperti pembantu rumah tangga atau mungkin pengasuh anak yang biasa makan di rumah Anda. Kenali dan pahami mana menu yang anak dan suami suka, pasalnya ini berpengaruh terhadap porsi makanan yang Anda buat. Sebagai contoh, jika anak tidak suka makanan yang berminyak atau pedas, maka batasi memasak yang sekiranya tidak akan disentuh atau dicicipi si anak.
“Memasak dengan porsi yang pas sesuai jumlah anggota keluarga dan tidak berlebihan salah satu cara menghemat pengeluaran belanja bahan makanan yang semakin mahal. Masak hanya makanan yang anak dan suami suka, jangan yang sudah pasti tidak disuka,” saran Titi Dwi Sulistiyani, (29), ibu rumah tangga asal Banjarnegara.
Belanja bahan makanan di pasar tradisional Jangan gengsi atau malu untuk belanja di pasar tradisional demi menyiasati harga bahan makanan yang mahal akibat kenaikan harga Dolar. Selain bisa ditawar, belanja bahan makanan di pasar tradisional jelas lebih murah karena membeli langsung ke tangan penjual ecerannya.
Jika lokasi rumah Anda dekat dengan laut atau pasar sentral tradisional, bukan tak mungkin kondisinya akan masih sangat segar, lo!
Baca: Rahasia Cita Rasa Masakan Khas Seorang Ibu: Dibuat dengan Cinta
“Belanja seminggu sekali ke pasar tradisional untuk membeli kebutuhan satu minggu. Simpan sayuran dan ikan di kulkas dan beli di pasar tradisional yang tidak pakai pajak seperti di supermarket,” ujar Dewi Gurning, (28), karyawati asal Tangerang.
Ganti bahan makanan yang mahal dengan yang murah namun tetap bergizi “Beli lauk pauk dan sayur mayor yang harganya lebih murah tetapi kandungan gizinya sepadan. Pokcoy bisa diganti sawi, daging atau udang bisa diganti kerang, ayam atau telur. Jika masih mahal, daging ayam untuk melengkapi cap cay atau tumis bisa diganti jamur yang rasanya hampir mirip namun juga bergizi,” kata Yuli Astutik (34), guru les privat asal Surabaya.
Baca: Memasak Bersama Anak, Pertebal Bonding Hingga Menjauhkan Narkoba!
Cobalah Hidroponik dengan menanam sendiri sayuran untuk keperluan memasak “Menyulap halaman di rumah dengan mengisi pot bunga dengan tanaman sayur mayur untuk mengirit keperluan sehari-hari. Panen sayuran organik tanpa pestisida agar lebih sehat. Beli bahan langsung ke petani atau tengkulak, menanam sendiri sawi, kol, kubis serta bumbu penting seperti cabai, kunyit, lengkuas yang saya jejer di emperan dengan media polibag,” cerita Suremi (27), karyawati swasta asal kota Malang.
Buat daftar belanjaan dan gunakan peralatan yang lebih hemat Disadari atau tidak, penggunaan gas elpiji masuk dalam daftar tips menyiasati harga bahan makanan yang mahal. Semua yang cenderung akan menghabiskan dana berlebih sebaiknya diganti dengan bahan atau alat lain.
“Saya mulai beralih ke gas elpiji 3 kilogram untuk memasak daripada gas elpiji 12 kilogram yang harganya mahal. Jika biaya belanja hari ini habis 70 ribu Rupiah karena membeli ayam atau daging, maka siasati keesokan hari dengan berbelanja lebih murah misalnya 35 atau 40 ribu Rupiah saja dengan lebih selektif memilih bahan makanan,” saran Reni Oktoria Dwi (31), ibu rumah tangga asal Bondowoso dengan Sisilia (33), ibu rumah tangga asal Sidoarjo.
Baca: 8 dari 10 Ibu di Indonesia Lebih Suka Memasak Menu Makan Malam Keluarga di Rumah
Kombinasi menu yang cermat, hemat dan lezat “Jika biasanya ayam dimasak bersama telur maka cukup dipilih salah satu kemudian kombinasikan bersama menu sampingan yang terdiri dari sayuran atau olahan yang digoreng maupun dikukus,” kata salah satu Sahabat NOVA asal Bali.
Belanja saat murah kemudian stok bumbu dalam kulkas dan freezer “Kalau kebetulan cabai atau bawang murah beli sebanyak 1 kilogram lalu blender dan masukkan dalam freezer. Ini berlaku untuk sayur, buah dan beberapa bahan makanan yang masih aman dan sehat meskipun disimpan dalam kulkas. Cuci bersih terlebih dulu biar higienis dan bebas bakteri atau kuman,” anjuran Karlina Rahayu (29), ibu rumah tangga asal Jambi.