Jangan pernah bosan saling mengingatkan dengan pasangan karena kalau tidak masing-masing akan lepas kontrol. “Tujuan mengingatkan untuk kebaikan, bukan untuk memicu pertengkaran.”
5. Ikut asuransi
Asuransi yang dibutuhkan adalah asuransi kesehatan. Jika masalah kesehatan ditanggung semua dari kantor tidak menjadi masalah. “Tapi bagaimana kalau tidak ada atau jumlahnya tidak besar. Pikirkan jika salah satu anggota keluarga sakit dan harus masuk rumah sakit. Sangat dianjurkan memiliki asuransi kesehatan.”
6. Bukan bercerai.
Pertengkaran yang terjadi jangan sampai menyebabkan perceraian. “Kembali ke komitmen pernikahan, pada saat menikah, kan, sudah tahu kondisi keuangan seperti apa. Jadi, tidak bisa menuntut ke pasangan yang melebihi kemampuannya. Jangan sampai pasangan harus korupsi karena masalah keuangan.”
Yang jelas, jika suami terkena masalah, misalnya PHK, istri harus empati dengan kondisi tersebut. “Meski memang menerima suatu kenyataan itu tidak mudah. Ketika sudah menjadi pasangan, sudah ada komitmen uang yang dihasilkan adalah milik bersama.”
BACA: 5 Kesalahan Terbesar Urusan Keuangan dengan Pasangan
7. Masukkan deposito
Jangan menyimpan uang terlalu banyak di rumah, secukupnya saja. “Lebih aman masuk ke deposito karena kalau disimpan di tabungan gampang tergoda untuk diambil. Atau ikut tabungan yang memakai jangka waktu tertentu sehingga tidak bisa diambil.”
8. Kontrol keinginan anak.
Salah satu masalah keuangan yang picu keretakan rumah tangga juga adalah toleransi yang berbeda antara ayah atau ibu pada keinginan anak. Orangtua harus bisa mengedukasi anak-anak agar mereka belajar hemat. “Tak hanya orangtua yang mengubah perilaku belajar hemat tapi juga anak. Jangan selalu menuruti keinginan anak tapi kasih pengertian pada mereka. Misalnya, membeli mainan tidak perlu di tempat mahal, yang penting, kan, fungsinya sama.”
9. Sikap terbuka