11 Kunci Agar Keuangan Tidak Menjadi Peretak Rumah Tangga

By nova.id, Rabu, 30 Maret 2016 | 07:44 WIB
Rencana Keuangan yang Perlu Dilakukan Setelah Jadi Orangtua (nova.id)

Masalah keuangan sering menjadi peretak rumah tangga. Hal ini biasanya karena suami dan istri kurang terbuka dalam berkomunikasi masalah keuangan. Menurut Sukma Rani Moerkardjono, M.Si., Psikolog sekaligus Kepala PLP dan Dosen Fakultas Psikologi Ukrida, ada beberapa hal yang bisa dilakukan suami istri agar tak bertengkar karena uang.

Bila masalah keuangan juga sering memicu pertengkaran untuk Anda dan suami, artinya tips ini cocok untuk Anda.

Inilah kunci agar masalah keuangan tak memicu keretakan rumah tangga:

1. Keterbukaan

Terdengar klise, tapi ini memang kunci utama agar masalah keuangan tak memicu keretakan rumah tangga.

Anda disarankan membuat skala prioritas kebutuhan apa saja yang terpenting dan harus dibeli, selain kebutuhan rutin. "Misal, saat anak mau masuk SMP sudah melakukan survei terutama untuk uang pendaftaran atau pembangunan. Lalu, menabung tiap bulan agar bisa mencapai tujuan tersebut. Tak masalah harus mengencangkan ikat pinggang demi anak-anak.”

BACA: 4 Problem Keuangan yang Picu Konflik Rumah Tangga

2. Pisahkan di amplop

Pikirkan pengeluaran lainnya seperti bayar pajak mobil, servis mobil, atau pengeluaran bensin. “Simpan di amplop masing-masing dan harus komitmen tidak boleh dilanggar. Atau miliki saving account untuk masing-masing kebutuhan.”

3. Konsekuensi untuk pelanggaran

Komitmen yang sudah dibuat tidak boleh dilanggar. “Jika dilanggar akan ada konsekuensinya, misalnya, pasangan membeli baju baru padahal bukan skala prioritas. Nah, konsekuensinya tidak boleh belanja berapa bulan ke depan.”

4. Selalu mengingatkan pasangan.

Jangan pernah bosan saling mengingatkan dengan pasangan karena kalau tidak masing-masing akan lepas kontrol. “Tujuan mengingatkan untuk kebaikan, bukan untuk memicu pertengkaran.”

5. Ikut asuransi

Asuransi yang dibutuhkan adalah asuransi kesehatan. Jika masalah kesehatan ditanggung semua dari kantor tidak menjadi masalah. “Tapi bagaimana kalau tidak ada atau jumlahnya tidak besar. Pikirkan jika salah satu anggota keluarga sakit dan harus masuk rumah sakit. Sangat dianjurkan memiliki asuransi kesehatan.”

6. Bukan bercerai.

Pertengkaran yang terjadi jangan sampai menyebabkan perceraian. “Kembali ke komitmen pernikahan, pada saat menikah, kan, sudah tahu kondisi keuangan seperti apa. Jadi, tidak bisa menuntut ke pasangan yang melebihi kemampuannya. Jangan sampai pasangan harus korupsi karena masalah keuangan.”

Yang jelas, jika suami terkena masalah, misalnya PHK, istri harus empati dengan kondisi tersebut. “Meski memang menerima suatu kenyataan itu tidak mudah. Ketika sudah menjadi pasangan, sudah ada komitmen uang yang dihasilkan adalah milik bersama.”

BACA: 5 Kesalahan Terbesar Urusan Keuangan dengan Pasangan

7. Masukkan deposito

Jangan menyimpan uang terlalu banyak di rumah, secukupnya saja. “Lebih aman masuk ke deposito karena kalau disimpan di tabungan gampang tergoda untuk diambil. Atau ikut tabungan yang memakai jangka waktu tertentu sehingga tidak bisa diambil.”

8. Kontrol keinginan anak.

Salah satu masalah keuangan yang picu keretakan rumah tangga juga adalah toleransi yang berbeda antara ayah atau ibu pada keinginan anak. Orangtua harus bisa mengedukasi anak-anak agar mereka belajar hemat. “Tak hanya orangtua yang mengubah perilaku belajar hemat tapi juga anak. Jangan selalu menuruti keinginan anak tapi kasih pengertian pada mereka. Misalnya, membeli mainan tidak perlu di tempat mahal, yang penting, kan, fungsinya sama.”

9. Sikap terbuka

Harus ada keterbukaan antara orangtua dengan anak tentang kondisi keuangan keluarga. “Jelaskan pada anak bagaimana kondisi keuangan agar anak paham terutama ketika anak beranjak remaja.”

10. Financial Planner.

Kalau tidak terlalu paham tentang mengatur keuangan keluarga bertanya pada ahlinya atau konsultasi ke financial planner. “Banyak, kok, sekarang pelatihan finansial, tidak ada salahnya ikut.”

11. Tidak berutang.

Jangan sampai berutang karena utang membuat orang tidak bisa tidur tenang. “Utang itu bikin stres, depresi, dan memicu pertengkaran. Jadi, perlu sekali menanage keuangan dengan baik.”

Biasakan diri untuk menabung lebih dulu jika ingin sesuatu. “Kalau memaksakan diri bisa memicu stres terutama bagi laki-laki. Kalau pasangan punya keterbatasan finansial jangan sampai istri banyak menuntut atau memaksakan berutang, hargailah hasil kerja pasangan.”

Noverita K. Waldan/NOVA