Benarkah Belajar Bahasa Asing Membuat Anak Sulit Bicara dan Bersosialisasi?

By Dionysia Mayang, Rabu, 1 Maret 2017 | 08:15 WIB
Khawatir anak terlambat bicara? Ukur kemampuan anak di sini. (Dionysia Mayang)

Memiliki anak yang cerdas tentu membanggakan kita sebagai orangtua. Apalagi bila anak kita juga fasih berbahasa asing. Namun, masih banyak orang tua yang  khawatir anaknya akan mengalami sulit bicara dan bersosialisasi karena mempelajari dua bahasa asing atau lebih.

Ditilik dari perkembangan anak, kita sebetulnya tak perlu takut dan ragu untuk mengenalkan bahasa asing pada anak.

Roslina Verauli, M.Psi., Psi., seorang psikolog anak dan keluarga mengatakan, usia golden age atau sekitar 0-6 tahun merupakan usia di mana perkembangan bahasa anak akan mengalami kemajuan pesat.

Baca: 10 Cara Terbaik Mendorong Balita Bicara

Di usia ini, biasanya kemampuan bahasa pertama anak akan semakin matang dan siap untuk diperkenalkan dengan bahasa asing.

Yang perlu diperhatikan ketika memperkenalkan anak pada lebih dari satu bahasa, maka akan ditemukan peleburan-peleburan seperti misalnya penggunaan dua bahasa dalam satu kalimat yang diucapkan anak, atau dengan kata lain adanya code mixing.

Menurut psikolog yang akrab dipanggil Vera ini, code mixing merupakan hal yang wajar terjadi pada anak-anak yang belajar multibahasa. Code mixing juga merupakan bagian dari proses anak untuk mampu menguasai bahasa-bahasa.

Misalnya, anak mengatakan, "Aku senang makan banana karena rasanya manis."

Kata banana merujuk pada buah pisang yang dimaksud Si Anak. Ia menyisipkannya dalam bahasa Indonesia.

Baca: Perkembangan Bicara Anak Usia 3 - 5 Tahun (Balita)

Tapi, tenang saja. Menurut Vera seiring bertambahnya usia, kondisi ini akan hilang pada sendirinya.

Bahkan, berdasarkan penelitian, bayi yang dipaparkan lebih dari dua bahasa tidak akan mengalami keterlambatan bicara. Sejak dilahirkan, anak memiliki program dalam otak yang disebut language acquisition device (LAD).

“LAD memungkinkan bayi dapat melakukan analisa dan memahami aturan dasar dari bahasa yang mereka dengar hingga akhirnya mereka bisa berbahasa dengan baik,” tuturnya.