Mengapa Bulu Kemaluan Lebat Bikin Organ Intim Bau Tak Sedap? Ini Penyebabnya

By Dionysia Mayang, Jumat, 7 April 2017 | 09:30 WIB
Penyebab vagina gatal ternyata begitu banyak, dari yang mulai keluhan kecil hingga yang berdampak buruk di kemudian hari. (Dionysia Mayang)

Pasti kita sadar, aroma tubuh setiap orang memiliki kekhasan masing-masing.

Aroma ini muncul karena kelenjar sekresi kulit, bakteri pada kulit, atau juga pengaruh diet dan lingkungan sekitar kita.

Biasanya aroma khas tubuh kita akan mulai tercium saat masuk usia remaja, ketika kelenjar keringat bernama kelenjar apokrin mulai aktif.

Kelenjar apokrin ini muncul pada area ketiak dan pubis atau kemaluan kita.

(Baca: Ternyata Gangguan Tubuh Bisa Dilihat dari Kondisi Rambut Kemaluan)

Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini dan bakteri yang ada di atasnya bisa memicu timbulnya bau tak sedap.

Dan, itulah mengapa ketiak atau area pubis kita terkadang menguarkan aroma tak enak.

Nah, tubuh kita memiliki dua jenis kelenjar keringat.

Pertama, adalah kelenjar keringat ekrin yang tersebar di seluruh tubuh namun lebih banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah.

(Baca: 8 Jenis Puting Payudara Perempuan dan Kondisi yang Harus Diwaspadai)

Sedangkan kelenjar keringat apokrin terdapat di ketiak dan area pubis, serta di sekitar puting dan pusar.

Kedua jenis kelenjar keringat tersebut akan aktif setelah masa pubertas dan juga mengeluarkan sedikit lemak cair yang keluar bersama dengan keringat.

Meskipun keringat apokrin ini tidak berbau saat dikeluarkan, namun ketika bakteri pada permukaan kulit bertemu dengan lemak yang dikeluarkan bersama keringat akan memunculkan bau tak sedap.

Termasuk di area kemaluan.

(Baca: Kenapa Sangat Tidak Disarankan Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Bercinta? )

Bulu vagina yang terdapat di area genital juga bisa memicu munculnya aroma tubuh karena beberapa alasan.

Ketika kelenjar ekrin mengeluarkan keringat tepat di permukaan kulit, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat tepat di folikel rambut, bersama dengan kelenjar minyak.

Kombinasi dari keringat apokrin dan minyak kulit ini akan menempel di bulu pubis.

Akibatnya bisa menimbulkan bau tak sedap karena adanya bakteri pada bulu pubis tersebut.

Untuk menghindari atau mengatasinya maka sebaiknya kita rajin memotong atau menghilangkan bulu pubis dengan cara yang paling aman.

(Baca: Wajib Tahu! 7 Cara Mencukur Bulu Vagina yang Tidak Bikin Gatal)

Selain untuk menghindari bau tak sedap namun juga untuk menjaga area genital kita tetap sehat.

Sumber : www.livestrong.com